REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sejumlah petani asal Kabupaten Subang mengeluhkan tidak lakunya komoditi beras ketan putih. Padahal, harganya sudah sangat murah yakni sekitar Rp 300 ribu per kuintal.
Udeh Sahlim (49 tahun), petani asal Kampung Nogel, Desa Manyeti, Kecamatan Dawuan, mengatakan, sudah dua pekan ini beras ketan putih tidak laku di pasaran. Padahal, petani telah berupaya menjual semurah mungkin. Bahkan, sudah dijual dengan sistem diutangkan. "Meskipun ditawarkan untuk diutang, tetap saja tidak ada bakul yang mau membelinya," ujar Udeh, kepada Republika, Rabu (12/10).
Padahal, untuk menghasilkan beras ketan putih itu, petani sudah bersusah payah. Dari mulai membajak sawah, menyemai benih sampai memanennya. Proses tanam itu, membutuhkan biaya yang lumayan besar. Biaya yang dikeluarkan petani antara Rp 3-4 juta per hektare. Tapi, giliran sudah panen dan jadi beras, ketan putih ini justru tidak laku. "Kami jadi sedih. Jangankan dapat untung, modal juga belum terganti," ujarnya.
Menurut Udeh, dirinya tak mengetahui penyebab tidak lakunya beras ketan putih. Karena, kondisinya terbalik 180 derajat dengan penjualan beras ketan hitam. Saudara ketan putih ini, justru penjualannya sedang moncer. Harganya juga sangat mahal. Di pasaran, beras ketan hitam harganya sampai Rp 700 ribu per kuintal.
Akan tetapi, lanjut Udeh, tak semua petani memiliki stok beras ketan hitam. Karena, mayoritas petani tak merasakan bagusnya harga beras ketan hitam. Justru, mayoritas petani di kampung ini punya stoknya hanya beras ketan putih. Namun, penjualan di pasaran lagi lesu.
Sementara itu, Wawan Kurniawan (37 tahun), tengkulak asal desa setempat, mengaku, tidak lakunya beras ketan putih akibat permintaan pasar yang lesu. Biasanya, permintaan ketan putih dari kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta sangat tinggi. Akan tetapi, pada musim panen kali ini justru mengalami kemerosotan. "Kami juta tak mau rugi. Kalau pangsa pasarnya lesu, maka kami tidak melakukan pembelian ke petani," ujarnya.
Saat ini, komoditi penjualan beras yang sedang tinggi, yaitu ketan hitam. Adapun beras, permintaannya cukup stabil. Makanya, harga beras juga masih stabil, yakni di kisaran Rp 440 per kuintal.