REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti yang dikisahkan buku Kisah Teladan Rasulullah dan orang Saleh. Da'sur benci sampai ke ubun-ubun kepada Rasulullah dan hendak membunuhnya tanpa diperintahkan oleh siapa pun.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW sedang terlelap sendirian di bawah pohon. Da'sur, seorang penunggang kuda yang sangat memusuhi Nabi, datang menghampiri.
(Baca: Kisah Sammamah dan Teladan Kebaikan Rasulullah)
Terganggu oleh suara berisik, Ra sulullah membuka kedua matanya dan melihat sebilah pedang telah mengilap terayunayun tepat di atas kepala beliau. Siapa yang akan melindungimu sekarang? tanya Da'sur kepada Rasulullah.
Dengan tenang dan percaya diri, Rasulullah SAW menjawab, Allah. Mendengar jawab singkat itu Da'sur tersentak oleh jawaban Nabi yang sangat tenang, tubuhnya bergetar hingga mem buat pedangnya lepas dari tangan.
Da'sur memang sebelumnya tidak pernah mendengarkan ajaran-ajaran yang disampaikan Rasulullah karena memang ketika itu, dakwah Islam masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Setelah pedang lepas di tangan Da'sur, kemudian Nabi SAW bangkit dan memungut pedang itu seraya bertanya, Siapa yang akan melindungimu sekarang? katanya.
Da'sur menjawab dengan penuh kecemasan, Tidak ada. Nabi menjawab, Ada. Siapa dia? tanya Da'sur. Allah ju ga yang akan melindungmu, katanya.
Setelah itu, Rasulullah memerintahkan Da'sur pergi dan mengembalikan pedangnya kepada Da'sur yang masih tercengang dengan sikap Rasul.
Ambil kembali pedangmu, dan pergi dari sini! kata Rasulullah. Sang kesatria tanpa pengikut itu pergi dan keheranan, tetapi belum berselang lama ia melang kahkan kakinya kembali ke arah Nabi dan menyatakan masuk Islam.