Selasa 18 Oct 2016 19:38 WIB

Topan Sarika Mendarat, Cina Selatan Mencekam

Red: Ilham
Topan Sarika mendarat di Cina Selatan (ilustrasi).
Foto: EPA
Topan Sarika mendarat di Cina Selatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, HAIKO -- Topan Sarika, topan ke-21 tahun ini, memasuki daratan di Hainan, Cina Selatan, Selasa pagi. Sementara, hujan lebat mengguyur dan angin kencang menerjang provinsi pulau tersebut. Topan tropis itu, yang membawa angin dengan kecepatan 162 kilometer per jam di pusatnya, mendarat di Kota Kecil Hele, Kota Wanning, pukul 09.50 waktu setempat.

Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan merah atau tingkat tertinggi yang menandakan keadaan mencekam karena Topan Sarika pada Selasa pagi. "Hampir setengah juta orang, termasuk nelayan di Hainan telah diungsikan hingga Selasa sore," kata Ding Sheng, pejabat penanganan bencana di Departemen Urusan Sipil Hainan.

Departemen tersebut juga telah mengirim bahan bantuan seperti tenda, selimut, makanan, dan air buat daerah yang terpengaruh topan itu. Wartawan Xinhua, melihat ada lonjakan gelombang dan banyak pohon tumbang akibat terjangan topan di pantai Wanning.

Pemerintah kota prajat menyatakan lebih dari 137.000 warga telah diungsikan. Di Bandar Meilan International Airport, di Ibu Kota Provinsi Haikou, 250 penerbangan dibatalkan. Layanan kereta cepat juga telah dihentikan mulai Senin (17/10).

Polisi lalu-lintas setempat melaporkan angin putin-beliung dan jalanan basah membuat satu mobil penumpang yang membawa 45 orang terbalik di salah satu jalan raya utama Hainan. Tapi tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Namun, 31 ternak milik seorang petani di Desa Dongxing di Wanning, tempat topan itu mendarat, ditemukan tersengat listrik. Keluarga petani itu diungsikan ke satu gedung aman pada Senin malam.

Kepala Kantor Meteorologi Provinsi Cai Qinbo sebelumnya memprakirakan kerugian akibat topan tersebut akan sangat besar. Sebab, topan itu diproyeksikan sebagai yang paling kuat dan paling menghancurkan yang mendarat di Hainan dalam satu dasawarsa.

Dari pukul 20.00 Senin-10.00 Selasa, 97 kota praja di Hainan melaporkan curah hujan lebih dari 100 milimeter. "Kota Wanning, Qiongzhong, dan Wenchang menerima lebih dari 300 milimeter curah hujan," kata Stasiun Meteorologi Provinsi.

Kegiatan belajar-mengajar telah dihentikan di delapan kabupaten di provinsi itu, dan tempat wisata ditutup buat umum. Warga dan wisatawan telah diperingatkan agar tidak melakukan pendakian atau berjalan-jalan di sepanjang pantai.

Pemerintah juga telah menginstruksikan pemeriksaan keamanan bendungan dan pasokan listrik serta air. Untuk menghadapi Sarika, beberapa tempat indah pantai di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang ditutup. Hampir 8.000 wisatawan dari Pulau Weizhou diungsikan. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement