Atlet balap kursi roda klasifikasi T54 putra dari Provinsi Jawa Barat Somantri menjalani final balap kursi roda 10.000 meter dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV. (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Atlet lompat jangkit F47 putra yang berasal dari Kalimantan Selatan Setyo Budi Hartono menjalani final lomba lompat jangkit dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Atlet lempar lembing klasifikasi F47 putra yang berasal dari Jawa Tengah Priyano menjalani pertandingan dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Atlet lari klasifikasi T45-46 putra dari Provinsi Maluku Erens Sabandar mencapai garis finish saat menjalani final balap 1.500 meter dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Atlet lempar lembing klasifikasi F47 putra yang berasal dari Provinsi Kalimantan Barat Roni menjalani pertandingan dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV yang diadakan di Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Repulika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cabang atletik peparnas memperlombakan berbagai nomor. Selintas semua nomor sama dengan cabang atletik konvensional. Namun jika diperhatikan terdapat klasifikasi tertentu yang dipertandingkan. Kode kategori T untuk nomor track dan jump (nomor lari, dan lompat) sementra kode F untuk nomor field (tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing dan lain-lain).
Kode ini diikuti rangkaian angka T11-13, T20, T35-38 ,T40-41 F11-13, F20, F35-38, F40-41. Kode ini menunjukkan tingkat disabilitas si atlet, mulai dari penglihatan, bagian tangan, kaki. Pembagian ini diatur oleh International Paralympic Comitte IPC dan diterapkan secara internasional di setiap perlombaan paralimpik.
sumber : Republika
Advertisement