REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Peace Forum secara tidak langsung menunjukkan sinyal positif perdamaian dunia. Pasalnya, tokoh-tokoh agama seakan sudah memiliki satu suara, kalau perdamaian harus bisa terwujud di dunia.
Chairman of Cheng Ho Multiculture Education Trust, Tan Sri Lee Kim Yew, mengatakan, masyarakat harus bisa menjadikan hubungan tokoh-tokoh agama sebagai contoh. Pasalnya, walaupun berbeda, tapi tokoh-tokoh agama dapat bersatu karena memiliki satu pemikiran yang sama, menjadikan dunia penuh dengan rasa cinta.
"Kita harus pastikan kita bisa membuat orang-orang saling cinta, jangan jadi saling benci," kata Tan, Kamis (3/11).
Dia mengatakan, World Peace Forum menunjukkan semua orang di dunia sangat ingin membuat dunia menjadi lebih baik, dengan menjadikan masyarakat menjadi lebih baik. Karenanya, melalui filosofi yang sederhana, masyarakat dunia harus meyakini jika semua agama mengajarkan manusia untuk menjadi lebih baik.
Hari ini, lanjut Tan, banyak orang di dunia yang memiliki kesalahan pemahaman tentang Islam, dan tokoh-tokoh agama memiliki tugas penting untuk memperbaiki itu. Dia optimis, semua orang di dunia bisa menjadikan Indonesia contoh tepat, karena merupakan negara Islam paling moderat.
Pada sesi-sesi terakhir World Peace Forum, Tan mengaku, sudah mempersiapkan sebuah pantun yang khusus ditujukkan kepada Din Syamsuddin. Pantun itu berisikan pengingat kalau suara dari World Peace Forum sangatlah penting, untuk dapat membawa perubahan terutama perdamaian di dunia.
"Macet di Jakarta buat kepala jadi pusing, tapi masih banyak peserta hadir dari negeri asing, suara World Peace Forum sangat pentng, marilah kita terus dukung Pak Din Syamsuddin," ujar Tan.