REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap, Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) 2016 berlangsung tertib. Dia mengatakan, kongres pemilihan menjadi bagian dari upaya bersama menghasilkan regenerasi di federasi nasional yang lebih baik.
Imam pun meminta, kepada semua pihak agar ikut mengawasi proses pemilihan kepengurusan inti badan induk sepak bola di Tanah Air tersebut. "Saya berharap, kongres PSSI menjadi momentum yang tidak boleh dilewatkan oleh siapapun," ujar dia, Kamis (10/11).
Kongres Tahunan PSSI digelar di Ancol, Jakarta, Kamis (10/11). Agenda terpenting dari pelaksanaan kongres, yaitu pemilihan ketua umum dan dua wakil ketua umum, serta 12 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Di bursa calon ketua umum, ada sembilan kandidat yang siap bersaing. Mereka antara lain, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi dan Jenderal Purnawirawan Moeldoko, serta Brigjen Benhard Limbong. Selain itu, ada juga nama CEO Bosowa Grup Erwin Aksa dan pengusaha Sarman El Hakim.
Mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin pun kembali ambil bagian di bursa persaingan. Anggota Exco Tonny Aprilani juga maju. Satu-satunya pejabat negara yang ikut bertarung, ada nama Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. Sedangkan mantan pemain timnas Garuda, Kurniawan Dwi Yulianto menjadi satu-satunya calon dari mantan pesepak bola.
Sementara, di posisi calon wakil ketua umum, tercatat ada 19 nama yang ikut bersaing merebutkan dua kursi. Di jajaran Exco PSSI ada 50-an nama calon yang merebutkan 12 kursi.
Imam melanjutkan, apapun hasil dari kongres pemilihan ini, merupakan yang terbaik bagi federasi nasional. Namun, menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, agar siapapun yang nantinya terpilih di semua posisi, mengingat komitmen bersama untuk memperbaiki citra PSSI dan juga meningkatkan program besar sepak bola nasional.