REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengungkapkan keterkejutannya atas keputusan Kongres PSSI yang membatalkan pembahasan poin 7 dan 8. Poin-poin tersebut membahas penghapusan sanksi dan orang-orang yang terlibat pada sepak bola nasional serta pengesahan anggota baru PSSI. Ia berjanji akan mengawal pembahasan poin tersebut hingga tuntas.
Imam menjelaskan sebenarnya ia ingin berada di kongres tersebut. "Saya ingin agar persoalan Persebaya dan klub lain yang bermasalah dibahas," kata Imam pada Rabu (16/11) di Malang.
Menurutnya agenda itu adalah komitmen bersama yang harus segera diselesaikan. Imam berjanji akan mengawal komitmen Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi yang akan menyelesaikan masalah itu dalam kongres PSSI pada Januari 2017. "Semoga janji ketum PSSI benar-benar dilaksanakan," kata dia.
Imam mengungkapkan apabila persoalan tersebut tidak segera dilaksanakan maka Kongres PSSI dinilai tidak mengakomodasi keinginan pecinta sepak bola Tanah Air.
Pembahasan wajib dilakukan lantaran kongres kemarin adalah momen rekonsiliasi. Tujuh tim yang tergabung dalam Aliansi Klub Sepak Bola Indonesia (AKSI) di antaranya Persebaya 1927 dan Arema Indonesia menuntut kembali diakui dan berkompetisi di bawah PSSI.