REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kepolisian Turki menahan 45 pengurus provinsi pendukung Partai Demokrat Rakyat Kurdi (HDP) atas tuduhan memiliki jaringan dengan kelompok militan Partai Buruh Kurdistan (PKK), demikian media melaporkan, Senin (12/12).
Operasi tersebut diluncurkan setelah cabang PKK, Ahad (11/12), menyatakan bertanggung jawab atas dua ledakan bom yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 orang lainnya di luar stadion sepak bola Istanbul. Pada saat subuh, sekitar 500 polisi, yang dibantu sejumlah kendaraan lapis baja dan satu unit helikopter, diluncurkan sebuah operasi di Kota Adana, wilayah selatan Turki, dan menahan 25 pengurus HDP, demikian laporan Kantor Berita Anadolu.
Media tersebut melaporkan tim kepolisian antiteror secara terpisah di Istanbul menahan 20 pengurus HDP, termasuk ketua provinsi partai tersebut dan melakukan pencarian beberapa alamat, termasuk kantor utama partai tersebut di Kota Adana.
Pimpinan HDP, kelompok oposisi terbesar di parlemen, telah dipenjara sambil menunggu persidangan atas kasus keterkaitannya dengan PKK dan Ankara secara reguler menuduh HDP memperluas jaringan kelompok militan. PKK dituduh organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.