Rabu 21 Dec 2016 19:37 WIB

Peran BKMT Sangat Besar untuk Tingkatkan Dakwah

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Rektor IIQ Prof Huzaemah T Yanggo
Foto: iiq
Rektor IIQ Prof Huzaemah T Yanggo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Prof Dr Huzaemah T Yanggo, melihat kiprah Badan Kontak Majelis Taklim )BKMT) sangat besar untuk dakwah Islam, terutama bagi kaum ibu dan wanita Muslim.

Ia berpendapat, selama ini dakwah memang merupakan kegiatan BKMT yang menonjol dan paling dirasakan masyarakat. "Sangat baik perannya, terutama yang menonjol memang dari kegiatan dakwah Islamnya," ungkap Huzaemah kepada Republika, Rabu (21/12).

Selain itu, ia melihat selama ini BKMT begitu berperan meningkatkan peranan ibu-ibu dan wanita Muslimah, termasuk di bidang ekonomi kekeluargaan.

Karenanya, Huzaemah melihat peran di bidang ekonomi yang ada selama ini seharusnya bisa kembali dihidupkan, sekaligus mengembalikan ibu-ibu dan wanita Muslimah, aktif lagi di kegiatan ormas-ormas Islam.

Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta itu merasa, memang selama kepemimpinan lama yang dipimpin almarhumah Tuty Alawiyah, peran BKMT begitu terasa mempersatukan umat Islam, terutama kaum wanita.

Hal itu bisa terlihat dari kegiatan-kegiatan yang masif dilakukan, seperti tabligh akbar rutin yang biasanya dihelat cabang-cabang BKMT dari berbagai provinsi seluruh Indonesia. "Itu (tabligh akbar) sangat bagus untuk syiar Islam, terutama untuk meningkatkan peran wanita," ujar Huzaemah.

Untuk itu, ia mengungkapkan harapan yang cukup besar kepada kepengurusan BKMT baru, yang dimpimpin langsung anak dari almarhumah Tuty Alawiyah, yaitu Ustazah Syifa Fauzia.

Huzaemah meminta, setidaknya BKMT saat ini dan di masa yang akan datang harus bisa meneruskan tongkat estafet keberhasilan, yang telah ditorehkan, mampu menggerakkan BKMT.

Walau masih muda, ia berharap Syifa Fauzia mampu memimpin BKMT meningkatkan peranan yang ada, meneruskan berbagai kegiatan yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Malah, Huzaemah meminta BKMT baru bisa meningkatkan peran sesuai jaman, mengingat tantangan di era globalisasi semakin tinggi, dan BKMT harus bisa menjawab tantangan itu. "Berharap bisa menggerakkan lagi BKMT, mingkatkan perannya sesuai jaman," kata Huzaemah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement