REPUBLIKA.CO.ID, SWANSEA— Pada Selasa (27/12), klub Liga Primer Inggris, Swansea City resmi mengumumkan perpisahan mereka dengan sang pelatih, Bob Bradley. Swansea memecat pelatih asal Amerika Serikat pascakekalahan pada laga Boxing Day melawan West Ham. Swansea dipermalukan di stadion Liberty, markas mereka sendiri dengan skor 1-4.
Direktur Swansea City sendiri yang langsung memberikan pengumumam pemecatan itu. Sebelum pengumuman pemecatan, laga Swansea City menjamu West Ham berlangsung sedikit rusuh. Kekalahan Swansea menyebabkan gemuruh suara di tribun penonton yang meneriakan “Kami ingin (Bob) Bradley dipecat.” Pascalaga, manajemen Swansea langsung merespon kegelisahan seluruh pendukung the Swan.
“Kami meminta maaf kehilangan Bob dalam periode waktu yang singkat,” tutur Direktur Swansea City, Huw Jenkins dikutip dari laman resmi Swansea City. Seperti apa yang dituturkan Jenkins, nasib Bob memang singkat di klub yang berlambang Angsa itu.
Bob baru didatangkan pada 3 Oktober lalu menggantikan pelatih sebelumnya Francesco Guidollin yang dianggap tidak memberi performa apik untuk the Swan. Lalu datanglah pria Amerika untuk menggantikan Guidollin. Keputusan manajemen Swansea cukup mengejutkan, karena baru sekali ini, pria Amerika Serikat melatih klub Liga Primer Inggris.
Harapan Swansea sangat besar untuk mengangkat performa tim. Namun, 11 laga sudah dilakoni Bob hingga akhirnya manajemen menganggap masih ada masalah dengan internal klub. Kinerja yang ditunjukan Bob tak sesuai dengan rencana yang sudah dibuat Swansea.
Jenkins mengakui ada yang tidak sesuai dengan rencana saat timnya dilatih oleh Bob. Hasil negatif menjadi alasan yang paling mencolok. Bob hanya mempersembahkan dua kemenangan dan dua hasil seri dalam 11 laga bersama Swansea. Sisanya, klub yang bermarkas di stadion Liberty ini harus menelan kekalahan dan keboboloan 29 gol.
Ini hasil yang mengecewakan untuk manajemen klub. Swansea saat ini berada di zona degradasi dengan hanya mengumpulkan 12 angka dari 18 pertandingan. “Kami merasa harus membuat perubahan pada setengah musim Liga Primer untuk kompetisi sisanya,” ujar Jenkins.
Nasib singkat Bob di Liga Primer bukan hal luar biasa. Ketatnya persaingan membuat seluruh klub memberikan target besar pada pelatih. Swansea City menjadi tim yang sudah memecat dua pelatih dalam separuh musim berjalan. Guidolin menjadi pelatih pertama yang dipecat klub di Liga Primer Inggris musim 2016/2017.
Sebelum Swansea memecat Bradley, Crystal Palace sudah memecat pelatihnya, Alan Pardew yang juga tak menunjukan performa apik. Pardew senasib dengan Bradley yang hanya melakoni 11 laga di Liga Primer Inggris.
Pemecatan Bob Bradley membuat kursi kepelatihan Swansea kosong. Posisi ini akan diisi sementara oleh Paul Williams dan Alan Curtis sampai Swansea mendapatkan pelatih anyar. Hingga, Kamis (29/12) manajemen Swansea belum menentukan pilihan siapa nama yang bakal menjadi pengganti Bob Bradley. Namun, dilansir dari the Guardian, beberapa nama dikabarkan menjadi alternatif. Nama mantan pelatih Crystal Palace Alan, Pardew masuk dalam pertimbangan.
Selain Pardew, beberapa nama lain juga muncul seperti mantan pelatih Inter Milan, Frank de Boer, mantan pelatih Birmingham City, Gary Rowett, mantan pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, dan pelatih tim nasional Wales, Chris Coleman.
Nama mantan bintang Manchester United, Ryan Giggs yang sempat disebut sebagai pengganti Francesco Guidolin sebelum Bob Bradley masuk juga patut dipertimbangkan. Nama Giggs akan menjadi kejutan kalau manajemen the Swan menghidupkan lagi keinginan untuk menggunakan jasa Giggs.