Senin 09 Jan 2017 17:31 WIB

Cabai Segar Mahal, Warga Konsumsi Cabai Busuk

Pedagang memilah cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (4/1) malam. Harga cabai di sejumah pasar tradisional di Jakarta mengalami kenaikan. Terutama harga cabai rawit merah melonjak hingga Rp 130 ribu per kilogram, hal ini disebabkan tingginya curah hujan.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (4/1) malam. Harga cabai di sejumah pasar tradisional di Jakarta mengalami kenaikan. Terutama harga cabai rawit merah melonjak hingga Rp 130 ribu per kilogram, hal ini disebabkan tingginya curah hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Konsumen cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, beralih mengonsumsi cabai busuk sebagai alternatif bumbu masak karena tingginya harga komoditas tersebut sejak perayaan tahun baru 2017.

"Sebelum tahun baru, kita menjual cabai rawit merah Rp 80 ribu per kilogram, lalu naik Rp 100 ribu per kilogram dan sekarang sudah tembus ke harga Rp 120 ribu per kilogram," kata pedagang cabai di Pasar Baru Bekais Timur, Damiria (34 tahun), di Bekasi, Senin.

Menurut dia, tingginya harga jual cabai rawit merah membuat pelanggannya beralih mengonsumsi cabai busuk kering, sebab harganya jauh lebih murah, yakni berkisar Rp 40 ribu per kilogram.

"Cabai busuk ini banyak diborong pengusaha rumah makan atau warteg untuk bumbu masakan. Bahkan ada juga yang membeli untuk dikonsumsi keluarganya. Biasanya dicampur dengan yang segar supaya harganya murah," katanya.

Menurut dia, kualitas cabai busuk memang tidak sebaik cabai segar, tapi dia mengklaim kandungan bakteri jahat dalam tanaman itu akan mati saat proses pemasakan. "Cabainya memang tidak mulus, tapi banyak juga yang membeli untuk diolah di warung makan. Katanya kalau dimasak bisa aman untuk dimakan," katanya.

Pedagang yang mengaku sudah berjualan sejak 2009 di Pasar Baru Bekasi itu menilai ketidakstabilan harga cabai terjadi pascaperayaan malam pergantian tahun. Dia mengaku terpaksa menaikan harga jual hingga Rp 40 ribu per kilogram dari harga normal akibat pasokan yang tidak stabil dari sejumlah daerah penghasil.

"Katanya karena kan faktor cuaca yang tidak stabil setelah dilakukan penanaman," katanya.

Cabai di lokasi itu dipasok dari pedagang di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Salah satu konsumen warga Perumahan Pesona Jatimulya, Annisa (25), mengaku membeli cabai busuk yang dioplos dengan cabai segar untuk masakan ayam merah khas Riau.

"Kalau dioplos harganya cuma Rp 60 ribu per kilogram. Kalau beli yang segar mahal harganya. Ayam merah ini memang harus pedas, tidak bisa diganti dengan bumbu lain," katanya.

Dia mengaku tidak khawatir dengan ancaman penyakit yang timbul dari konsumsi cabai busuk. "Cabainya kan sudah dijemur dan kering. Rasa pedasnya juga lebih terasa," katanya.

(Baca Juga: Harga Cabai di Sleman Tembus Rp 100 Ribu)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement