Kamis 12 Jan 2017 05:51 WIB

Pengacara Donald Trump Bantah Ada Pertemuan dengan Pejabat Rusia

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengacara presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Michel Cohen membantah laporan yang mengatakan dirinya mengadakan pertemuan dengan pejabat Rusia. Ia disebut melakukan hal itu sebelum pemilu berlangsung di Negeri Paman Sam pada 8 November lalu.

Dalam laporan dari pihak intelijen AS, pertemuan antara Cohen dan pejabat Rusia diketahui berlangung di Praha, Cechnya. Hal itu ditulis dalam berkas yang kemudian diberikan kepada Presiden Barack Obama.

Menurut Cohen, laporan yang menyebutkan dirinya melakukan pertemuan dengan pejabat Moskow sepenuhnya merupakan kebohongan. Ia meyakini, hal itu menjadi alat politik untuk menyerang Trump.

"Ini adalah berita palsu yang dimaksudkan memfitnah Trump. Saya bahkan belum pernah pergi ke Praha sekalipun," ujar Cohen, dilansir The Independent, Rabu (11/1).

Ia juga memperlihatkan paspor miliknya sebagai bukti tidak pernah berkunjung ke Ibu Kota Ceko tersebut. Peremuan dengan pejabat Rusia di sana dikatakan berlangsung pada Agustus atau awal September 2016.

"Saya hanya pernah mengunjungi Italia saat berlibur pada musim panas tahun lalu," kata Cohen menambahkan.

Dalam berita yang beredar, Rusia disebut memiliki informasi penting mengenai Trump. Negara di Eropa Timur itu juga dikatakan akan memberi pengaruh atas pemerintahan AS yang baru.

Namun, Trump membantah laporan yang berasal dari intelijen itu. Ia juga mengatakan semua berita yang beredar hanya upaya politik untuk menyerangnya.

Sementara itu, Rusia juga mengatakan tidak pernah mengumpulkan informasi penting mengenai Trump. termasuk diantaranya adalah rahasia yang memalukan mengenai miliarder tersebut.

"Kami tidak pernah terlibat dalam melakukan pengumpulan informasi apapun tentang Trump," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement