Jumat 13 Jan 2017 17:14 WIB

In Picture: Buntut Kericuhan, API Tuntut Kapolda Jabar Dicopot

.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Mohamad Amin Madani

Massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat beraudensi terkait kerusuhan yang terjadi di Mapolda Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat beraudensi terkait kerusuhan yang terjadi di Mapolda Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat beraudensi terkait kerusuhan yang terjadi di Mapolda Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/1). Massa ingin menyampaikan aspirasi pascainsiden kericuhan yang terjadi  seusai pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Mapolda Jabar, Kamis (12/1), kemarin.

Koordinator API Jabar, Asep Syaripudin mengatakan, pihaknya ingin menyampaikan pernyataan sikap API Jabar. Salah satu poin disampaikan yakni mendesak Kapolri agar mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan.

Asep menyebutkan, polisi harusnya dapat mencegah penyerangan yang terjadi pada pengawal Habib Rizieq yang disebutnya dilakukan oleh oknum preman beringas. "Setelah  ditelusuri dan diselldlkl, LSM dan oknum yang melakukan penyerangan tersebut adalah LSM binaan Kapolda Jabar," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement