REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengumumkan ia akan menghadiri upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, di Gedung Putih, pada Jumat (20/1).
Cavusoglu mengatakan ia akan membahas masalah ekstradisi Fethullah Gullen, pemimpin Fethullah Terror Organization (Feto), dengan pemerintahan Trump. Dalam pidatonya dihadapan akademisi Turki di Ankara, ia kembali menekankan tekad Turki untuk memerangi terorisme.
"Kami bertekad untuk mempertahankan perjuangan kami melawan terorisme tanpa membuat perbedaan antara teroris yang baik dan teroris buruk," kata Cavusoglu, dikutip Anadolu.
Dia berharap hubungan antara Turki dan AS akan mendapatkan momentum baik selama masa jabatan pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Trump
Menurut Pemerintah Turki, Feto dan pemimpinnya, Fetullah Gulen, telah mendalangi kudeta yang gagal pada Juli 2016 lalu. Kudeta tersebut menewaskan sedikitnya 248 orang dan melukai hampir 2.200 orang.
Ankara juga mengatakan, Feto berada di belakang rencana lama untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan.