REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga saham perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) terpangkas oleh sentimen buruk akibat pernyataan Presiden Donald Trump yang menggarisbawahi pendirian proteksionisnya dalam perdagangan yang membuat investor mengambil posisi ke sebelum Trump berkuasa.
Trump bahkan telah menandatangani keputusan presiden yang resmi mengeluarkan AS dari Kemitraan Trans Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) yang beranggotakan 12 negara. Bukan itu saja Trump juga akan merenegosiasikan Pakta Perdagangan Besar Amerika Utara (NAFTA) bersama dengan para pemimpin Kanada dan Meksiko.
"Investor benar-benar mencoba mengukur potensi kejatuhan atau dampak pendekatan Trump terhadap seperti apa perdagangan, ekonomi, pajak dan regulasi pada masanya," kata Peter Kenny dari Global Markets Advisory Group di New York, seperti dilansir Reuters, Senin (23/11).
Indeks patokan Dow Jones Industrial Average terpangkas 27,4 poin atau 0,14 persen untuk ditutup pada 19.799,85 poin. Indeks S&P 500 .SPX juga amblas 6,11 poin atau 0,27 persen pada level 2.265,2 poin. Pun demikian Indeks Nasdaq Composite yang tertekan 2,39 poin atau 0,04 persen pada 5.552,94 poin.