Donald Trump kembali muncul ke publik pada hari Minggu (28/02) malam waktu setempat di panggung Conservative Political Action Conference (CPAC) yang digelar di Orlando, Amerika Serikat (AS).
Banyak muncul pertanyaan tentang masa depan politik pria berusia 74 tahun tersebut yang meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari silam tepat sebelum pelantikan Presiden AS Joe Biden.
Untuk kedua kalinya ia selamat dari sidang pemakzulan di Senat setelah Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk meminta pertanggungjawabannya atas peristiwa penyerbuan Gedung Captiol pada 6 Januari lalu. Trump berulang kali menolak keabsahan pemilu dan menuduh terdapat kecurangan, meski tidak ada bukti akan hal itu.
Basis Partai Republik sebagian besar sangat setia kepada mantan selebriti itu, tetapi beberapa mempertanyakan peluangnya untuk memenangkan pemilihan jika dia mencalonkan diri lagi pada tahun 2024.
Maju pilpres 2024
Trump memulai pidatonya dengan memberi tahu peserta konferensi soal kabar yang beredar bahwa dia tidak berencana membentuk partai baru. Dia mengatakan itu tidak diperlukan karena dia sudah memiliki Partai Republik. Namun, dalam kesempatan itu ia menghabiskan lebih banyak waktu pidatonya untuk melukiskan pemerintahan Joe Biden dan Partai Demokrat yang ia nilai gagal besar hanya beberapa minggu setelah mengambil alih kekuasaan.
"Saya bahkan mungkin memutuskan untuk mengalahkan mereka untuk ketiga kalinya," kata Trump yang disambut sorak-sorai para pendukungnya, mengisyaratkan bahwa dia mungkin akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua pada tahun 2024. Kali "ketiga" mengacu pada kemenangan pemilihan pertamanya pada tahun 2016 dan klaim kemenangan sepihak pemilu tahun lalu.
Kepala biro DW Washington, Ines Pohl berada di Orlando untuk menghadiri konferensi tersebut. Dia menyebut pengumuman Trump sebagai "berita buruk bagi Partai Republik," yang mungkin berharap bahwa Trump akan memilih untuk keluar dari partai dan menyelesaikan konflik internal mereka.
Trump terus berpidato dengan gaya khasnya, mencerca Demokrat, memuji dirinya sendiri atas kesuksesan besar dari masa jabatannya, dan mengulangi klaim palsu bahwa dia memenangkan pemilihan tahun 2020. Pendukungnya, yang banyak tidak mengenakan masker, menyambut setiap kata-katanya.
Mantan presiden itu juga menyerang beberapa anggota Partai Republik di Kongres. Dia membacakan daftar anggota parlemen, termasuk mereka yang memilih untuk mendakwanya di Senat, dan meminta mereka untuk dikeluarkan.
Dia kemudian menyampaikan bahwa dia akan terus bekerja untuk membuat Partai Republik kembali terpilih. Dia mengatakan kepada orang banyak bahwa partai Republik akan mengambil alih Kongres pada tahun 2022 dan kemudian memancing para peserta konferensi untuk terakhir kalinya, dengan mengatakan bahwa "seorang presiden Republik akan kembali dengan kemenangan ke Gedung Putih dan saya bertanya-tanya siapa itu?"
Konferensi tampak kosong
Melalui cuitannya beberapa jam sebelum Trump naik ke panggung, Ines Pohl mengatakan bahwa suasan konferensi tahun ini sangatlah sepi. "Pengunjung biasa memberi tahu saya bahwa mereka belum pernah melihat acara yang begitu sepi ini," katanya.
Carolina Chimoy, koresponden DW di AS, juga mencuit di Twitter soal patung emas sang mantan presiden yang menarik perhatian. Patung yang menjadi berita utama dalam beberapa hari terakhir itu dibuat di Meksiko.
Ed: rap/pkp