Kamis 26 Jan 2017 16:18 WIB

In Picture: Dialog Kehidupan Beragama @america

.

Rep: Darmawan/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Redaktur Republika Yeyen Rostiani, Imam Masjid Al-Hikmah New York Shamsi Ali, Pengasuh Pesantren Tahfizh Darul Quran Ahmad Jamil dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Masthuriyah Deden Sukendar dalam acara diskusi mengenai kehidupan beragama di Amerika (FOTO : Darmawan/Republika)

Imam Masjid Al-Hikmah New York Shamsi Ali, berbicara pada acara diskusi mengenai kehidupan beragama di Amerika, Rabu (25/1) (FOTO : Darmawan/Republika)

Pengasuh Pesantren Tahfizh Darul Quran Ahmad Jamil menyampaikan paparan pada acara diskusi mengenai kehidupan beragama di Amerika, Rabu (25/1) (FOTO : Darmawan/Republika)

Imam Masjid Al-Hikmah New York Shamsi Ali berbicara pada acara diskusi mengenai kehidupan beragama di Amerika, Rabu (25/1) (FOTO : Darmawan/Republika)

Imam Masjid Al-Hikmah New York Shamsi Ali, Pengasuh Pesantren Tahfizh Darul Quran Ahmad Jamil, Dosen Sekolah Tinggi Agam Islam Al-Masthuriyah Deden Sukendar (kiri-kanan) berbincang usai pada acara diskusi mengenai kehidupan beragama di Amerika, Rabu (25/1) (FOTO : Darmawan/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Masjid Al Hikmah New York AS, Shamsi Ali, Pengasuh Pesantren Tahfizh Darul Quran Ahmad Jamil (kedua kanan), Pesantren Al-Masthuriyah Deden Sukandar, menjadi pembicara dengan tema ‘Kehidupan Beragama di Amerika’ yang diadakan di Pusat Kebudayaan AS @america, Jakarta, Rabu (25/1). 

 

Dalam diskusi dibahas berbagai pengalaman kehidupan sehari-sehari sebagai muslim yang notabene minoritas di Amerikal. Pengalaman yang memberikan perspektif lain lepas dari bingkai stereotip yang kerap muncul di media massa.