REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono meresmikan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) di Desa Denanyar Jombang, Jawa Timur, Jumat (27/1).
Mentan Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa, sebelum ada bantuan Alat Instruksi Pertanian (Alsintan) pendapatan hasil panen petani Rp. 2700/kg, namun setelah didistribusikannya Alsintan yang dikoordinir oleh Kodim, penghasilan petani menjadi Rp. 4000/kg. “Kodim sudah bergerak melakukan pemindahan transformasi sosial untuk menyelamatkan petani,” ucapnya.
“Saya memberikan apresiasi kepada TNI, karena sudah menerapkan ilmu pertanian lebih cepat kedepan. Ini suatu hal yang luar biasa, sehingga kita tidak lagi import beras dari luar,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan RI menyampaikan bahwasanya pertanian tidak akan maju tanpa pertanian modern dan mustahil Indonesia akan maju kalau tidak dengan menggunakan teknologi. “Kementan RI mendukung Alsintan dan mekanisasi, karena tanpa mekanisasi tidak mungkin Swasembada pangan berhasil,” katanya.
Sementara itu, Kasad Jenderal TNI Mulyono mengatakan bahwa TNI bergerak untuk mempelopori, memfasilitasi, memotivasi dan membuat suatu uji coba SP3T, dengan harapan petani dapat menggarap sawahnya dengan maksimal, tanpa ragu-ragu dan tidak perlu khawatir cuaca hujan saat panen. “Kalau nanti panen, rakyat tidak usah khawatir karena saat ini kita sudah mempunyai alat pengering padi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika Jumat (27/1).
“TNI selalu peduli dan dapat mendampingi petani tentang penggunaan alat, pupuk, benih dan irigasi, agar petani dapat melaksanakan pengolahan pertanian dengan maksimal, agar petani dapat hidup sejahtera dan dapat mengurangi angka kemiskinan masyarakat,” tuturnya.
Usai meresmikan SP3T, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, didampingi Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana, dan seluruh Dandim se-Indonesia beserta segenap pejabat Pemda Jawa Timur meninjau pembibitan, hasil panen dan alat pengering padi.