REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam kebijakan Donald Trump yang melarang para pengungsi dari tujuh negara mayoritas Muslim masuk ke wilayah AS. Telegraph melaporkan, Senin (30/1), Obama menilai Presiden AS Donald Trump telah menyerang nilai-nilai esensial masyarakat Amerika.
Kritik Obama ini terjadi hanya 10 hari setelah Donald Trump dilantik menjadi presiden AS ke-45 menggantikan dirinya.
Sebagai informasi, di Amerika Serikat jarang sekali seorang mantan presiden mengomentari, apalagi mengkritik, kebijakan penerusnya.
“Presiden Obama sangat tidak setuju dengan cara-cara diskriminasi terhadap individu hanya karena keyakinan agama mereka,” ujar juru bicara Presiden AS ke-44 Barack Obama, Kevin Lewis, seperti dikutip Telegraph, Senin (30/1).
Lewis melanjutkan, kebijakan luar negeri Trump sangat bertolak belakang dengan garis politik luar negeri AS selama Obama memimpin.
Obama juga mengapresiasi munculnya gelombang demonstrasi menolak sikap anti-pengungsi di pelbagai kota di Negeri Paman Sam. Bagi politikus Partai Demokrat itu, setiap warga negara AS memegang peranan penting dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.
“Bukan hanya ketika pemilihan umum, tetapi setiap hari. Warga negara memiliki hak konstitusional untuk berkumpul, berorganisasi, dan menyuarakan aspirasi mereka agar didengar para pejabat. Inilah yang kita harapkan terjadi ketika nilai-nilai Amerika dipertaruhkan.”
Baca juga, Obama: Trump tak Layak Jadi Presiden.