REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Leicester City Claudio Ranieri mengatakan, masa kejayaan mereka berakhir. Namun, pelatih asal Italia itu ingin pemainnya membuktikan bahwa mereka bukanlah sebagai pecundang.
Tim berjuluk the Foxes ini akan menjamu Manchester United dalam laga pekan ke-24 Liga Primer Inggris, Ahad (5/2). Menjelang laga di Stadion King Power, Ranieri menghadapi tekanan setelah penampilan mengecewakan mereka sejauh ini.
The Foxes tergelincir dengan hanya satu poin dari zona degradasi, yaitu ke posisi ke-16 klasemen Liga Primer. Leicester telah mengalami tiga kekalahan berturut-turut.
Ranieri mengakui timnya yang terlena dengan kemenangan di musim lalu telah berpengaruh pada hasil musim ini. Namun, ia berpikir skuatnya akan berjuang untuk menghindari degradasi.
Pelatih berusia 65 tahun itu mengatakan apa yang timnya lakukan musim adalah sesuatu yang istimewa. Ia menyebut hal itu sebagai sebuah dongeng. Ranieri mengaku ia tengah menunggu masa kejayaan seperti musim lalu. Akan tetapi, ia mengakui segala harapan itu kini berubah.
"Dongeng telah selesai. Sekarang inilah kenyataannya. Anda harus memilih, jika Anda pecundang, Anda mengatakan itu berlalu. Jika Anda bukan pecundang anda berjuang, terus berjuang, percaya," kata Ranieri, dilansir dari Four Four Two, Ahad (5/2).
Meski demikian, Ranieri tetap optimis timnya bisa kuat dan berjuang bersama. Ia menekankan timnya untuk berjuang hingga akhir musim.
"Realitas harus kembali, dan dari dua musim lalu, berjuang hingga akhir. Saya percaya karena pemain saya adalah juara dan pejuang," kata dia.