REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 29 persen atau total Rp 1,89 triliun dari tahun 2015 sebesar Rp 1,47 triliun. Pencapaian pendapatan ini ditopang oleh kenaikan tarif tol dan pertumbuhan volume lalu lintas.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, mengatakan pencapaian laba bersih ini didukung oleh pencapaian pendapatan tol dan usaha lain milik perseroan, serta upaya perseroan untuk mengendalikan beban usaha dan beban bunga.
Pendapatan tol dan usaha lain dibukukan sebesar Rp 8,83 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 7,63 triliun.
"Pencapaian pendapatan tol ini ditopang oleh kenaikan tarif tol dan pertumbuhan volume lalu lintas. Khusus untuk pendapatan lainnya di tahun 2016 berkembang sangat signifikan, yaitu sebesar 78 persen dibandingkan tahun 2015," ujar Dwimawan Heru, kepada Republika.co.id, Rabu (8/2) malam.
Total Aset Jasa Marga Capai Rp 53,5 Triliun
Menurut dia, hal ini sejalan dengan strategi Jasa Marga untuk meningkatkan usaha lain di luar bisnis jalan tol. Dari sisi peningkatan pelayanan operasional, pada tahun 2016 lalu, Jasa Marga beserta BUJT lainnya yaitu PT Lintas Marga Sedaya, PT Semesta Marga Raya dan PT Pejagan Pemalang Toll Road mulai memberlakukan integrasi sistem transaksi.
Dwimawan memaparkan, integrasi sistem transaksi diberlakukan di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, serta Pejagan-Brebes Timur.
Pada 2017 mendatang, Jasa Marga akan melanjutkan proses integrasi pengoperasian di Jalan Tol Jakarta-Tangerang milik Jasa Marga, yang berintegrasi dengan Jalan Tol Tangerang-Merak milik PT Marga Mandala Sakti, serta akan dilakukan juga perubahan sistem transaksi di Jalan Tol Jagorawi.
"Dengan kedua skema pelayanan baru tersebut, Jasa Marga akan membongkar beberapa gerbang tol barrier, masing-masing Gerbang Tol Karang Tengah, Gerbang Tol Cibubur Utama dan Gerbang Tol Cimanggis," ujar Dwimawan.
Pada tahun 2016 Jasa Marga juga terus berusaha meningkatkan penetrasi penggunaan uang elektronik di jalan tol. Pihaknya memcatat pada tahun 2016 jumlah pengguna e-Toll sebesar 24,33 persen dari seluruh transaksi di jalan tol, atau meningkat 8,73 persen dibandingkan tahun 2015.
"Bagi Jasa Marga, tahun 2016 merupakan tahun yang penting karena perseroan banyak melakukan insiatif pembangunan jalan tol sebagai upaya mengakselerasi pertumbuhan dan meningkatkan nilai perseroan dalam jangka panjang," kata dia.