Kamis 26 Nov 2015 20:53 WIB

76ers Telan Kekalahan Terburuk Sepanjang Sejarah NBA

Pemain Boston Celtics, Evan Turner (tengah atas), berada di bawah kepungan pemain Philadelphia 76ers' dalam laga NBA di Boston, Amerika Serikat, Rabu (25/11).
Foto: AP/Michael Dwyer
Pemain Boston Celtics, Evan Turner (tengah atas), berada di bawah kepungan pemain Philadelphia 76ers' dalam laga NBA di Boston, Amerika Serikat, Rabu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Philadelphia 76ers menyamai rekor kekalahan terburuk di NBA pada Rabu (Kamis WIB) saat mereka melawan Boston untuk menelan kekalahan yang ke-26 secara beruntun.

Sebenarnya 76ers memimpin saat pertandingan memasuki menit-menit akhir tapi kemudian berbalik diungguli oleh Celtics yang akhirnya memenangi pertandingan tersebut dengan skor 84-80.

Jae Crowder menjaringkan satu tembakan tiga angka saat pertandingan tersisa 38,5 detik saat Boston berhasil mengumpulkan angka 18-3 untuk memenangi pertandingan, setelah sempat tertinggal 11 angka pada pertengahan kuarter ketiga.

Philadelphia 76ers kini mencatat menang-kalah 0-16 pada musim ini, dan jika digabung dengan 10 kekalahan beruntun pada tahun lalu, mereka kini berbagi rekor kekalahan beruntun terburuk dalam sejarah NBA.

Pada musim 2013-14, 76ers merupakan tim yang menelan 26 kekalahan beruntun, jumlah kekalahan yang juga dicatat Cleveland Cavaliers pada 2010-11.

Dua kekalahan lagi pada pertandingan berikutnya melawan Houston pada Jumat dan melawan Memphis pada Minggu, akan membuat mereka mencatat menang-kalah 0-18, dan itu artinya menyamai rekor start terburuk dalam satu musim NBA, yang disandang oleh New Jersey Nets pada 2009-10.

Isaiah Thomas menjadi bintang Celtics pada pertandingan tersebut, mencetak 30 angka dan enam "assist" saat Boston meningkatkan catatan menang-kalahnya menjadi 8-7.

Satu-satunya yang cemerlang bagi 76ers adalah berlanjutnya penampilan bagus Jahlil Okafor, pencetak angka tertinggi tim dengan 19 angka.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement