Selasa 05 Apr 2016 00:28 WIB

Satria Muda Kalahkan Bimasakti

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemain Satria Muda Pertamina Avan Seputra menjaga small forward Aspac Oki Wira Sanjaya.
Foto: IBL
Pemain Satria Muda Pertamina Avan Seputra menjaga small forward Aspac Oki Wira Sanjaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satria Muda Pertamina (SMP) Jakarta berhasil mengalahkan Bimasakti Nikko Steel Malang dengan skor 64-59 pada lanjutan Indonesian Basketball League seri kelima di C-Tra Arena, Bandung, (4/4).

Tidak mudah bagi Rony Gunawa dkk melakoni laga melawan Bimasakti, mereka harus bekerja keras hingga penghujung laga. Pasalnya, dalam laga tersebut SMP hampir selalu tertinggal dalam perolehan poin.

Beruntung mereka berhasil bangkit menmatahkan Bimasakti dan memanfaatkan setiap peluang yang tercipta. Powerforward mereka, Vinton Nolland Surawi mampu menjadi pembeda atas tim Malang tersebut, di mana ia sukses mencetak 16 poin dalam laga tersebut.

Pelatih SMP, Cokorda Raka Satrya Wibawa, menyatakan jika tim asuhannya itu mengawali permainan dengan kurang baik, terutama dari sisi pertahanan. Ia pun tak segan-segan juga melayangkan pujian kepada permainan dari sang lawan.

"Kami memulai laga dengan start yang kurang bagus, defense dari para pemain terlalu longgar, sehingga kerap dimanfaatkan oleh lawan. Kami juga banyak melakukan shoot missed dan turnovers," jelas pelatih yang sering disapa Wiwin tersebut.

Lebih lanjut, coach Wiwin menerangkan bahwa timnya masih mengalami permasalahan dalam konsistensi permainan. "Kami masih belum bisa menunjukan penampilan secara baik di setiap laga. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi saya dan juga tentunya para pemain," sambung pelatih berusia 39 tahun itu.

Hal senada juga diucapkan oleh kapten tim mereka, Christian Ronaldo Sitepu, di mana ia mengakui timnya banyak melakukan kesalahan dan bermain kurang memuaskan.

Dalam laga selanjutnya Satria Muda harus menghadapi Hangtuah Sumsel pada, Rabu, (6/4), sementara Bimasakti akan berhadapan dengan Satya Wacana Salatiga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement