Sabtu 30 Sep 2017 17:28 WIB

Berburu Pemain Asing, Bukan Sekadar Kemampuan Teknik

Martavious Irving dari Pelita Jaya berusaha menjebol pertahanan lawan pada pertandingan final bola basket IBL antara Pelitajaya dan Satria Muda, di Gor C-tra arena, Kota Bandung, Kamis (4/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Martavious Irving dari Pelita Jaya berusaha menjebol pertahanan lawan pada pertandingan final bola basket IBL antara Pelitajaya dan Satria Muda, di Gor C-tra arena, Kota Bandung, Kamis (4/5).

Oleh Fitriyanto

Wartawan Republika

Indonesian Basketball League (IBL) selaku pengelola liga basket tertinggi di Indonesia akan melakukan draft pemain asing di Hotel Santika, Jakarta, pada Senin (2/10). Sebanyak 187 pemain asing, baik yang pernah bermain di Indonesia maupun belum, akan menjadi buruan sepuluh tim peserta IBL.

Peran pemain asing, di mana setiap tim boleh menggunakan dua pemain, memiliki peran penting bagi keberhasilan tim. Tahun lalu menjadi contoh bagaimana pemilihan pemain asing yang tepat mampu mengantarkan tim ke penampilan terbaik. 

Keberhasilan Pelita Jaya Jakarta, misalnya, merebut gelar juara IBL tahun lalu di antaranya lantaran pemain asing yang mumpuni. Meski pemain lokal mereka tidak sebaik Satria Muda Pertamina maupun CLS Knights, kontribusi pemain asing mampu mengantar Pelita Jaya ke tahta tertinggi.

Klub yang juga cukup berhasil memilih pemain asing, yakni NSH Jakarta. Biasanya, tim ini berada di papan bawah liga basket Indonesia. Namun tahun lalu, kontribusi pemain asing mampu mengantar NSH menembus ke papan tengah, dan sering membuat kejutan dengan mengalahkan tim papan atas.

Kendati demikian, kemampuan atau kualitas teknik bukan satu-satunya alasan tim memilih pemain asing. Tim ASPAC Jakarta, yang tahun ini berganti nama menjadi STAPAC, mempertahankan satu pemain asing yang sama dengan tahun lalu, yakni Dominic Williams. 

Alasan STAPAC menggunakan bukan cuma persoalan kualitas namun karakter. Manajer STAPAC Irawan Haryono menyatakan timnya tetap menggunakan tenaga Williams musim ini. Sebab, menurut pria yang disapa Kimhong ini, pemain berposisi point guard tersebut sudah cocok dengan tim. 

"Pemain asing bukan hanya dilihat dari kemampuan teknik bermainnya saja. Tetapi yang terpenting adalah cocok dengan tim,” kata dia kepada Republika, Sabtu (30/9). 

Apa yang diungkapkan Kimhong memang benar, setidaknya kalau melihat pengalaman tahun lalu. Selain kemampuan teknik bermain, faktor lain yang harus dimiliki oleh pemain asing yakni perilaku dan sikap. Terutama sikap terhadap tim dan kemampuan bekerja sama. Musim lalu, klub Hangtuah Sumsel memilih menukar pemainnya di pertengahan musim karena faktor non-teknis yang berimbas ke penampilan tim kurang maksimal.

Tidak ada masalah bagi STAPAC untuk menggunakan pemain asing yang sama dengan tahun lalu. IBL memberikan izin setiap tim boleh menggunakan satu pemain asing yang tahun lalu mereka gunakan. Selain STAPAC, Pacific Caesar Surabaya juga memutuskan masih menggunakan David Seagers. 

Dengan sudah memastikan satu nama pemain asing di tim, STAPAC hanya akan memiliki kesempatan untuk memilih satu pemain lagi. STAPAC akan menggunakan kesempatan itu untuk memilih posisi bigman. Tahun lalu, bigman memang menjadi permasalahan bagi tim yang memiliki banyak basis penggemar di Jakarta ini.

"Untuk satu pemain, nanti kami akan lihat saat draft pemain asing, kami dapat urutan keberapa. Kami pilih pemain bigman. Daftar pemain yang diberikan IBL sudah dipelajari kepala pelatih baru kami, Bong Ramos, beserta tim pelatih lainnya,” kata Kimhong.

Jika STAPAC memilih mempertahankan satu pemain asingnya maka tidak demikian dengan finalis musim lalu, Satria Muda Pertamina. Mereka akan mencoba peruntungannya dengan memilih dua pemain asing dalam draft pemain asing nanti. 

“Kami akan memanfaatkan draft pemain asing nanti untuk memilih pemain menggantikan dua pemain asing sebelumnya" ujar kepala pelatih Youbel Sondakh.

Youbel mengungkapkan sudah mempelajari daftar pemain asing. Dia pun berharap bakal mendapatkan pemain yang menjadi incaran timnya. Tidak hanya itu, Youbel juga berharap si pemain sesuai dengan ekspektasi. 

Sesuai aturan IBL, tim peringkat terbawah klasemen IBL musim lalu akan mendapat kesempatan pertama untuk memilih pemain asing. Tim berikutnya yang memilih berurutan ke atas berdasarkan klasemen. Namun bisa juga tim dengan urutan terbawah memberi kesempatan kepada tim lainnya. Dengan catatan, ada kesepakatan tertentu yang mereka buat. 

Misalnya, Satya Wacana Salatiga yang tahun lalu menempati peringkat terakhir dapat memberikan haknya memilih pertama kepada tim lain dengan kesepakatan tertentu. Kesepakatan tersebut seperti Satya Wacana mendapat pemain lokal dari tim yang diberikan kesempatan tersebut atau kesepakatan lainnya.

Draft pemain asing pada Senin pekan depan harus benar-benar dimanfaatkan klub peserta IBL untuk membangun kekuatan timnya. Walaupun IBL membuka kesempatan pergantian pemain di pertengahan kompetisi, namun akan lebih baik kalau tim menemukan pemain yang tepat sejak awal kompetisi. 

Jika sudah cocok sejak awal maka membuat tim lebih cepat beradaptasi. Selamat memilih pemain asing bagi peserta IBL 2017/2018. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement