Senin 30 Jul 2012 14:38 WIB

Bulutangkis (Masih) Jadi Tumpuan Indonesia Raih Emas

Pasangan Emas Bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma saat mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade London 2012.
Foto: Istimewa
Pasangan Emas Bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budikusuma saat mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade London 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo berharap Indonesia bisa mempertahankan medali emas di ajang Olimpiade London 2012. Namun, Rita mempertanyakan apakah tradisi meraih medali emas hanya dibebani kepada cabang bulutangkis.

Ya, tradisi emas Olimpiade yang direbut kontingen Indonesia memang semuanya dari ajang bulutangkis, olahraga kebanggaan tim Merah Putih. Tradisi emas tersebut diawali dengan prestasi 'pasangan emas' bulutangkis Indonesia, Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Pasangan yang kini menjadi suami-istri itu mempersembahkan medali emas bagi Indonesia untuk kali pertama, masing-masing di cabang tunggal putri dan tunggal putra pada Olimpiade 1992 yang digelar di Barcelona, Spanyol.

Empat tahun berselang, giliran ganda putra Ricky Subagja/Rexi Mainaki yang mengukir prestasi di Olimpiade Athena 1996. Ricky/Rexi tampil digjaya dan membawa pulang emas ke tanah air..

Awal millenium, tepatnya Olimpiade 2000 yang digelar di Sydney, Australia, ganda putra Tony Gunawan/Chandra Wijaya yang ganti mempersembahkan medali emas ke pangkuan ibu pertiwi. Pada Olimpiade 2004 yang digelar Athena, Yunani, lagi-lagi medali emas yang dibawa pulang ke tanah air dari cabang bulu tangkis.

Kali ini giliran Taufik Hidayat yang unjuk gigi dan berhasil menjaga tradisi emas Olimpiade. Taufik yang saat itu baru berusia 23 tahun sukse berdiri di tempat tertinggi di sektor tunggal putra dan membuat lagu 'Indonesia Raya' menggema di Athena.

Pun pada Olimpiade Beijing 2008, Indonesia meraih satu-satunya medali emas lewat ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Kala itu Kido/Hendra sukses membuyarkan impian ganda tuan rumah, Fu Haifeng/Cai Yun, untuk merebut emas di depan publik sendiri. Medali emas yang dibawa Kido/Hendra saat itu terasa istimewa, sebab bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus. Merah Putih sekali lagi berkibar di ajang Olimpiade.

"Apakah tradisi medali emas di Olimpiade dapat dipertahankan Indonesia dan hanya dari badminton yang dapat diharapkan?" tanya Rita.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement