Rabu 01 Aug 2012 23:59 WIB

'Sikapi Diskualifikasi Ganda Putri dengan Arif Bijaksana'

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Karta Raharja Ucu
Meiliana jauhari (kiri) dan Greysia Polii
Meiliana jauhari (kiri) dan Greysia Polii

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Kasus didiskualifikasinya ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari dari Olimpiade London 2012, bisa menjadi pelajaran penting. Demikian yang disampaikan Koordinator Pelatih Ganda Pelatnas Cipayung, Christian Hadinata.

"Permainan di grup itu memang seperti ini, apa pun bisa terjadi. Jadi kita seharusnya mewaspadai apa pun yang terjadi, bisa mengantisipasi. Menghadapi segala sesuatu dengan jeli dan arif," papar Christian saat dihubungi ROL, Rabu (1/8).

Dalam mengatur strategi permainan, lanjutnya, tentu harus dipikirkan dampak apa yang akan terjadi setelah strategi itu diterapkan. Apalagi, kata Christian, pertandingan di grup banyak hal terjadi di luae dugaan.

"Insiden seperti ini baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah Olimpiade," sebut Christian.

Sebelumnya, empat pasangan ganda putri bulutangkis didiskualifikasi dari ajang Olimpiade London 2012. Alasannya, keempat ganda putri tersebut dinilai memanipulasi permainan agar kalah satu sama lain.

Keempat pasangan ganda putri tersebut adalah ganda putri Indonesia; Greysia Polii/Meiliana Jauhari, unggulan pertama Cina; Wang Xiaoli/Yu Yang, dua ganda putri Korea Selatan; Jung Kyung-eun/Kim Ha-na serta Ha Jung-eun/Kim Min-jung.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyebut, keempat ganda putri itu 'main sabun'. Kedelapan atlet dinilai 'tidak bermain sepenuh hati' dan bersikap tidak sportif satu sama lain. Hal ini bertujuan untuk memanipulasi undian di laga perempat final. (baca: 'Main Sabun', Empat Ganda Putri Didiskualifikasi).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement