Jumat 02 May 2014 19:02 WIB

Di Tengah Musim yang Buruk, Tim F1 Ini Dapat 'Durian Runtuh'

Balapan Formula Satu.
Foto: AP/The Canadian Press/Ryan Remiorz
Balapan Formula Satu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tim Formula Satu (F1) Williams yang saat ini mengalami musim buruk, kembali memperoleh keuntungan tahun lalu setelah menerima pembayaran biaya sponsor dari PDVSA yang berhenti mensponsori tim mantan juara dunia itu.

Williams mendapat 'durian runtuh'. Perusahaan minyak milik Venezuela PDVSA membayar biaya pemutusan kerja sama sponsor ketika pembalap Pastor Maldonado meninggalkan Williams untuk pindah ke tim Lotus pada akhir musim lalu.

Pembayaran itu telah membantu Williams, satu-satunya tim F1 yang melantai di pasar saham, untuk meningkatkan pendapatan menjadi 132 juta pound pada 2013 dari 106 juta pound pada tahun sebelumnya.

Tim yang mengembangkan bisnis teknik untuk mengkomersilkan teknologi balap ini, melaporkan laba operasional sebesar 12 juta pound, dibandingkan sebelumnya yang mengalami kerugian lima juta pound pada 2012.

Perolehan laba tersebut meningkatkan rasa optimisme di Williams, yang memiliki sponsor baru yakni perusahaan minuman Italia Martini dan telah menunjukkan rekam jejak yang lebih baik.

"Kami telah memulai musim Formula Satu 2014 dengan baik dan berharap kami dapat terus meningkatkan kinerja kami," kata pendiri dan kepala tim Frank Williams, Jumat (2/5).

"Kami membuat kemajuan yang baik secara komersial pada bulan-bulan saat musim dingin dan Williams akan terus berusaha menarik perhatian para pehobi balap, para partner dan fans yang setia," katanya.

Williams telah mencetak 36 poin setelah empat balapan musim ini, setelah sebelumnya hanya mencetak lima poin pada musim lalu.

Tim ini menegaskan telah menutup pusat teknologi yang didirikan di Qatar dan mempekerjakan sekitar 30 orang. 

Para pekerja dan stafnya telah pindah dipindahkan kembali ke kantor pusat di Oxfordshire, yang dikenal sebagai "Lembah Olahraga Bermotor" di jantung Inggris.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement