REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Bridgestone menyatakan komitmennya untuk menjaga kualitas persaingan MotoGP. Pabrikan ban asal Jepang itu berjanji terus melakukan pengembangan teknologi pada produknya hingga akhir musim depan.
Kontrak Bridgestone bersama MotoGP sebagai pemasok ban tunggal akan habis pada akhir musim ini. Sesuai permintaan MotoGP, Bridgestone bersedia bertahan lebih lama hingga akhir musim 2015.
"Kami akan terus mengembangkan teknologi baru sebelum meninggalkan kompetisi ini dengan sebaik-baiknya," kata Kepala Teknisi Bridgestone, Masao Azuma, seperti dilansir Crash.
Azuma mengatakan pihaknya sangat berkepentingan untuk terus melanjutkan program pengembangan. Menurut dia, masih banyak hal yang perlu Bridgestone pelajari dari lintasan MotoGP.
Ia mengungkapkan Bridgestone perlu belajar sebanyak mungkin untuk mengaplikasikan data-data yang diperoleh dari MotoGP ke produk ban untuk motor jalanan mereka.
Saat ini, kata Azuma, pihaknya tengah fokus mengembangkan komposisi yang tepat untuk ban depan. Komposisi karet tersebut akan digunakan untuk sesi tes tengah musim tim-tim MotoGP.
"Orang-orang masih bisa melihat teknologi ban baru di MotoGP hingga 18 bulan ke depan," tegasnya.
Terkait mundurnya Bridgestone, Pirelli tak mau bicara banyak. Pabrikan ban asal Italia itu mengaku tak tertarik menggantikan posisi Bridgestone sebagai pemasok ban tunggal MotoGP.
"Kami saat ini terlibat di Superbike. Kami belum memiliki rencana di MotoGP," ujar Direktur Motorsport Pirelli, Paul Hembery.
Dengan enggannya Pirelli, Michelin disebut-sebut sebagai kandidat terkuat pengganti Bridgestone. Michelin sempat berjaya dengan memenangkan 26 gelar kelas utama MotoGP sejak 1976 hingga 2006.
Dominasi Michelin runtuh ketika Bridgestone memenangkan gelar juara pada 2007 dan 2008. Sejak 2009, Bridgestone didapuk sebagai pemasok tunggal pertama dalam sejarah MotoGP.