Sabtu 13 Dec 2014 08:45 WIB

Kiprah Bersaudara di Dunia Balap

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Didi Purwadi
Pembalap Marc Marquez.
Foto: AP Photo
Pembalap Marc Marquez.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kesuksesan Marquez bersaudara sudah tercatat dalam sejarah balap motor Grand Prix. Keduanya menjadi juara dunia, dengan beda waktu hanya beberapa jam. Alex Marquez juara lebih dulu di Moto3, dan dilanjutkan oleh sang kakak Marc Marquez di MotoGP.

Tidak hanya Marquez bersaudara, tetapi ada kakak beradik Espargaro yang berkompetisi di MotoGP. Keduanya diakui kerap merepotkan pebalap papan atas seperti, Marc Marquez, Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo. Tidak ada yang menyangkal kehebatan keduanya. Aleix Espargaro mampu menjadi pebalap terbaik kelas terbuka musim ini, sementara adiknya, Pol Espargaro didapuk sebagai rookie of the year.

Dilansir dari laman Crash, aksi bersaudara Marquez dan Espargaro dalam Grand Prix bukan yang pertama. Kakak beradik asal Argentina Juan dan Eduardo Salatino juga pernah membuat heboh dengan mendominasi Grand Prix 500cc, di Argentina pada 1962. Juan berada di posisi kedua, dan Eduardo mengikuti diurutan ketiga. Sementara, juara dunia ketika itu dipegang oleh Mike Hailwood.

Selanjutnya, ada Christian dan Dominique Sarron. Keduanya menjadi pembicaraan era 80-an. Christian menjadi juara dunia 250cc ketika mengendarai Sonauto Yamaha. Karir Christian di 500cc pun tidak kalah hebat, dengan duduk di posisi ketiga ketika menjadi rookie. Ia pun kembali di posisi ketiga pada tahun 1989.

Untuk sang adik, Dominique Sarron meraih peringkat ketiga di 250cc pada 1986. Dunia saat itu mulai melihat lebih teliti fenomena prestasi keluarga di arena balap.

Tradisi itu pun berlanjut, pada 90-an Nobuatsu Aoki, Takuma dan Haruchika mengikuti jejak keluarga Sarron. Dunia dibuat terkejut, ketika kakak beradik ini menampilkan aksi yang memukau di GP Jepang pada 1995.

Takuma finis di posisi ketiga 500cc dan menemani legenda Mick Doohan di podium. Nobuatsu finis di urutan kedua kelas 250cc, dan Haruchika finis di urutan pertama kelas 125cc. Tahun itu pula Haruchika menjadi juara dunia kelas 125cc, dan trio itu dijuluki Fireball Brothers.

Saudara asal Jepang lainnya yakni, Hiroshi Aoyama yang tidak ingin kalah dengan saudaranya Shunhei Aoyama. Shunhei pernah naik podium kelas 250cc pada 2006, namun segera dikalahkan prestasinya oleh Hiroshi membuat dengan menjadi juara dunia 250cc pada 2009.

Daftar lain pergumulan saudara di Grand Prix ialah Nicky Hayden dan Roger Lee Hayden. Keduanya sempat saling berjibaku di kelas 500cc pada tahun 2007 dan 2010. Selain itu ada Kurtis Roberts, adik dari juara dunia 500cc pada 2000 Kenny Roberts Jr, yang bersaing dengan kakaknya di MotoGP pada 2004 dan 2007.

Ada juga Walter Villa yang telah memenangkan empat gelar juara dunia kelas 250cc dan 350cc era 70an, dan saudaranya Francesco yang berlaga di 125. Kemudian, keduanya mendirikan Villa Motor Marque.

Dari Belanda, ada Jurgen dan Patrick van den Goorbergh yang menjadi 'buah bibir' di kelas 250cc era 90-an. Di Perancis, publik kenal dengan Jacques dan Pierre Bolle yang merupakan 'bintang' 250cc era 80-an. Sementara, Carlos dan David Checa bersinar di Superbike.

Di sisi lain, ada beberapa pebalap yang justru tidak mampu meniru saudaranya. Saudara Mick Doohan, Scott Doohan tidak begitu bersinar di kelas 500cc. Padahal, Mick Doohan merupakan peraih gelar lima kali juara dunia 500cc berturut-turut.

Demikian juga, dengan saudara 15 kali Juara Dunia Giacomo Agostini yaitu, Felice Agostini yang hanya mampu mencetak poin satu kali GP Italia 250cc pada 1975. Atau Luis Lavado, saudara dua kali juara dunia 250cc Carlos Lavado, yang hanya mencetak poin di GP Brasil pada 1989.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement