Sabtu 07 Nov 2015 17:38 WIB

Ini Kata Rossi Soal Sirkuit Valencia

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Valentino Rossi saat menjajal Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia.
Foto: REUTERS/Heino Kalis
Valentino Rossi saat menjajal Sirkuit Ricardo Tormo, Cheste, Valencia.

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- GP Valencia menjadi seri terakhir pada gelaran MotoGP musim ini. Di Sirkuit Comunitat Valencia-Ricardo Tomo, pemenang MotoGP musim ini akan ditentukan.

Pebalap Yamaha Movistar Valentino Rossi yang juga pimpinan klasemen sementara angkat bicara soal tantangan yang disajikan di sirkuit yang dibangun pada 1999 tersebut.

''Valencia memiliki sirkuit yang sulit, terutama untuk bisa memperbaiki waktu. Kondisi tersebut karena tikungannya cukup sempit dan pada lintasan lurus, harus diakui, kami tidak terlalu cepat,'' ujar Rossi, seperti dikutip FoxSports, Sabtu (7/11).

Terlepas dari berbagai kondisi itu, Rossi tetap optimistis. Bahkan, Rossi menyebut, bukan berarti dirinya tidak bisa meraih hasil bagus meski harus mengawali lomba dari posisi paling belakang.

''Tentu itu semua akan tergantung dengan kecepatan saya selama lomba. Jika saya cukup cepat maka hal itu tidak akan terlalu sulit,'' tuturnya.

Sirkuit Valencia memang bisa dikatakan bukan sirkuit favorit Rossi. Sepanjang kariernya di MotoGP, Rossi tercatat baru dua kali sukses menjadi juara di Sirkuit Valencia. Berdasarkan data MotoGP, Sirkuit Valencia memiliki panjang lintasan sejauh empat kilometer, memiliki 14 tikungan, dan lintasan lurus sepanjang 876 meter.

Sebagai pimpinan klasemen sementara, Rossi memang berpeluang melengkapi gelar juara dunia ke-10 di Sirkuit Ricardo Tormo. Hingga saat ini, pebalap berusia 36 tahun itu masih unggul tujuh poin atas peringkat kedua yang juga rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Namun, ambisi menambah gelar juara amat berat bagi Rossi. Pasalnya, Rossi harus memulai balapan di GP Valencia dari posisi paling buncit. Selain itu, pebalap asal Italia itu juga mengakui, motor Yamaha M1 tidak terlalu bagus jika beradu cepat di lintasan lurus.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement