REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Jorge Lorenzo akhirnya memastikan gelar juara dunia MotoGP 2015 usai memastikan sebagai yang tercepat pada GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Ahad (9/11). Pebalap Yamaha Movistar ini mengumpulkan nilai 330, unggul lima angka dari rekan satu timnya Valentino Rossi.
Akan tetapi keberhasilan pebalap Spanyol ini dicemooh oleh Rossi. Sebab ia menilai keberhasilan Lorenzo berkat bantuan pebalap Spanyol lain, Marc Marquez. Meskipun membalap untuk tim rival, Marquez dinilai Rossi menjadi bodyguard Lorenzo sepanjang balapan.
“Saya melakukan apa yang saya bisa, tapi situasinya aneh melihat Márquez menjadi bodyguard Lorenzo. Ini memalukan untuk olahraga,” kata Rossi kepada reporter seperti dikutip Guardian.
Rossi berharap otoritas MotoGP bisa menyelesaikan ini. Sebab ia menilai ini akhir yang buruk bagi balapan musim 2015 yang disebutnya atraktif.
Marquez membuntuti Lorenzo sepanjang balapan tapi tak terlihat hendak mendahuluinya. Padahal ceritanya bisa berbeda andai Lorenzo tak juara di GP Valencia dan menempati posisi ketiga. Sebab Rossi secara heroik membalap dari posisi paling belakang untuk finis keempat.
"Ini bukan kejuaraan sejati dan ini seharusnya tak terjadi dalam olahraga," kata Rossi.
Ia menilai, secara personal Lorenzo seorang pemenang. Namun ia tak mengerti mengapa Honda yang pernah dibelanya menginginkan pebalap Yamaha menang di seri terakhir.
Rossi pun menuduh Marquez sebagai biscottone, istilah dalam sepak bola Italia merujuk dua tim yang main mata demi keuntungan kedua atau salah satu pihak.
Lorenzo tampaknya tak mau ambil pusing dengan perdebatan ini. Ia menegaskan hal serupa bisa saja terjadi jika Rossi berada di posisinya dan ada dua pebalap Italia di belakangnya.
"Kami orang Spanyol dan gelar juara tetap berada di Spanyol," kata dia.