REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Sirkuit Sentul siap memperbaiki sirkuit untuk memenuhi standar penyelenggara MotoGP Dorna Sports tanpa APBN, kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot Dewa Broto.
Manajemen Sirkuit Sentul menyatakan akan mendapatkan investor yang bersifat b-to-b sehingga peluang penghelatan MotoGP oleh Sentul lebih besar, katanya di Jakarta, Selasa (12/4). "Peluang lebih terbuka kalau tidak menggunakan APBN," ujar Gatot.
Gatot menilai manajemen Sirkuit Sentul enggan menggunakan APBN karena memerlukan waktu yang lama untuk pembahasan lintas kementerian hingga disahkan, padahal maksimal Juni 2016 penandatanganan dengan Indonesia harus berlangsung.
PT Sentul International Circuit semakin memastikan persiapan Indonesia menjadi penyelenggara Moto GP 2017, 2018 dan 2019. Kesepakatan itu, kata Gatot, akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan persetujuan penyelenggaraan MotoGP.
"Laporan ke presiden dulu. Besok ditandatangani Pak Menteri. Dikirim Presiden Jumat, respons mungkin seminggu," ujar Gatot.
Baca juga: Modal MotoGP di Indonesia Dipastikan Bukan dari APBN
Dalam koordinasi sebelumnya, kata Gatot, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan APBN yang dapat dikucurkan untuk perombakan Sirkuit Sentul maksimal adalah tujuh juta euro.
Sebelumnya juga muncul rencana menjadikan Pemprov Sumatra Selatan (Sumsel) sebagai tuan rumah dan membangun sirkuit baru di Jakabaring milik pemerintah.