Senin 05 Sep 2016 19:28 WIB

Sean Belajar Banyak dari Seri Eropa

Sean Gelael
Foto: istimewa
Sean Gelael

REPUBLIKA.CO.ID, MONZA — Balapan GP2 seri Eropa berakhir di Sirkuit Monza, Italia, Ahad (4/9). Musim ini, masih ada dua seri tersisa di kawasan Asia, yakni di Sikuit Sepang Malaysia dan Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pembalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael mengaku banyak belajar dari seri Eropa dan bertekad tampil lebih bagus di Sepang dan Yas Marina sebelum mengakhiri musim ini. 

“Tentu saya banyak belajar baik dari kegagalan-kegagalan saya maupun kesuksesan saya mendapatkan poin dan naik podium. Ajang GP2 memang tidak mudah, persaingan sangat kompetitif. Setiap tim punya kelebihan dan kekurangan. Faktor balapan tidak hanya ditentukan keandalan mobil dan pebalap, tetapi juga faktor keberuntungan,” kata Sean, pembalap tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia di Monza, Senin (5/8).

 Sean menuturkan, selama seri Eropa (Spanyol, Monako, Azerbaijan, Austria, Inggris, Hungaria, Jerman, Belgia dan Italia), dia mendapatkan tantangan yang berbeda-beda dengan atmosfer persaingan yang ketat. Semua ini menurutnya memberi pengalaman yang luar biasa pada balapan musim penuh pertamanya di GP2.

Dikatakan dia, tim harus siap segalanya untuk tampil bagus dan juara. Kondisi mobil yang siap pakai tergantung dari setingan mulai dari mesin, aerodinamika, sasis, rem maupun ban. Pembalap juga harus siap baik secara fisik, mental sampai pada pengenalan karakter sirkuit. Faktor cuaca juga bisa ikut menentukan. Terakhir keberuntungan yang juga selalu diharapkan pembalap dalam setiap lomba.

Untuk pengaturan mobil, kata Sean, timnya masih belum menemukan setelan yang ideal selama seri Eropa. Kadang tim mendapatkan setelan yang bagus dan mobil cukup kompetitif, seperti saat tampil di Baku City Azerbaijan dan RedBull Ring, Austria. Namun, tak jarang pula, pengaturan mobil juga kurang pas, sehingga agak kedodoran saat balapan.

Hal ini pula, menurut Sean, yang membuat dia bersama rekan setimnya Mitch Evans tidak bisa tampil selalu konsisten di setiap balapan. Bahkan, Evans yang lebih berpengalaman dan diandalkan pun masih sulit untuk bisa menembus posisi sepuluh besar dalam babak kualifikasi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

(QS. At-Tahrim ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement