REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Movistar Yamaha sedikit kewalahan dengan padatnya jadwal uji coba motor sepanjang musim 2017. Ini karena test rider yang dimiliki tim garpu tala tidak mampu menyaingi kecepatan dua pembalap utamanya, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Repsol Honda memiliki Cal Crutchlow, termasuk Jack Miller, dan Tito Rabat untuk menguji mesin terbaru. Mereka juga dibantu Hiroshi Aoyama dan Takuma Takahashi di Jepang.
Ducati memiliki Danilo Petrucci dari Pramac sebagai kontroler ketiga untuk mesin 2017. Ducati juga mempekerjakan dua test rider utama, Michele Pirro dan mantan juara dunia MotoGP, Casey Stoner.
Rossi dan Vinales bagaimanapun harus melakukan semua uji coba secara eksklusif dengan Movistar Yamaha. Pembalap Italia itu berkata ceritanya akan lain jika ada test driver yang mumpuni.
Yamaha membutuhkan test driver sangat cepat yang kecepatannya seperti dalam perlombaan MotoGP. Ini dalam rangka menguji coba sasis baru. Tidak banyak pembalap yang memiliki waktu putaran secepat dan sekonsisten itu.
Yamaha, kata Rossi memang memiliki Katsuyuki Nakasuga di Jepang. Dia cepat karena sudah memenangkan Superbike Jepang juga balapan delapan jam nonstop di Suzuka.
"Tapi, dia masih tak sekuat saya dan Vinales dan itu tak dapat diubah. Kami berdua adalah test rider, dan kami berdua sekaligus pembalapnya, sementara tim harus bekerja terus menerus di mengurusi perubahan di sana sini," kata Rossi, dilansir dari Speedweek, Selasa (11/7).
Rossi sempat memuji dua pembalap Tech-3 Yamaha, Johann Zarco dan Jonas Folger yang berulang kali membuktikan mereka sangat cocok dengan mesin dan sasis 2016. Rossi di sisi lain lebih suka dengan sasis 2017, meski masih belum mantap ketika digabungkan dengan mesin motor yang baru. "Pembalap lah yang membuat perbedaan," katanya.