REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Moto2 asal Malaysia, Hafizh Syahrin tampaknya akan menghabiskan satu tahun lagi sebelum hijrah ke MotoGP. Jagoan Petronas Raceline Malaysia itu sempat disebut dilamar menjadi pembalap kedua untuk LCR Honda.
"Bukan rahasia bahwa pemerintah Malaysia benar-benar tertarik memiliki pembalap di kelas MotoGP. Masalahnya, Malaysia belum benar-benar memiliki pembalap yang kompetitif," kata Bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, dilansir dari Crash, Selasa (11/7).
Cecchinello menyebut Syahrin sebagai pembalap 23 tahun yang dipertimbangkan di LCR Honda. Tim satelit ini juga menawarkan Takaaki Nakagami untuk berada di MotoGP. Sayangnya, Nakagami saat ini sedang berada di tiga besar kejuaraan dunia Moto2.
CEO Sepang International Circuit, Razlan Razali menyebut pembalap-pembalap Malaysia perlu berada di level lebih tinggi lagi, selain Moto3 dan Moto2. Petronas juga bisa menjadi sponsor untuk mendukung pembalap lokal di kursi MotoGP, namun itu tampaknya baru bisa dilakukan 2019. "Keberadaan pembalap Malaysia di MotoGP akan meningkatkan jumlah penonton kami lebih banyak lagi. Kami mendukung Hafizh," katanya.
Razlan mengatakan 2018 terlalu dini untuk Hafizh di MotoGP. Hafizh sekarang ini sebaiknya membangun kemampuannya supaya konsisten finis maksimal posisi lima di Moto2 sebelum pergi ke MotoGP. "Mungkin 2019," kata Razlan.
Hasil terbaik Hafizh sejauh ini adalah podium ketiga di balapan basah Moto2 Malaysia. Lebih dari 150 ribu penonton menghadiri MotoGP Sepang tahun lalu. Pengelola menargetkan tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 170 ribu penonton. "Tiket MotoGP Malaysia tahun ini dijual lebih cepat dari tahun lalu dan kami perkirakan ini akan terjual habis akhir Juli," katanya.