REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MotoGP 2017 menyajikan banyak kejutan di lapangan. Dari sekian banyak kejutan tersebut, tujuh di antaranya menjadi pusat perhatian publik, khususnya penonton setia MotoGP. Berikut ketujuh hal tersebut, dilansir dari Crash, Senin (24/7).
1. Johann Zarco calon rookie of the year.
Pembalap Prancis ini sempat memimpin enam lap pertama di pembuka musim, GP Qatar meskipun akhirnya dia gagal finis. Zarco juga menyelesaikan balapan di posisi kelima di GP Argentina dan Amerika Serikat, kemudian finis keempat di GP Spanyol.
Juara dunia Moto2 2016 ini juga mencetak prestasi dengan podium kedua di rumahnya sendiri, GP Prancis. Zarco adalah pembalap dengan penampilan mengejutkan tahun ini, sehingga dia layak disebut calon rookie of the year.
2. Andrea Dovizioso beri harapan untuk Ducati.
Dovizioso menjadi malaikat penyelamat Ducati tahun ini. Ducati melakukan pergantian pembalap utama dengan membawa Jorge Lorenzo dari Yamaha. Transisi ini tak mudah untuk menjadikan the Reds juara dunia tahun ini.
Anggapan pesimistis itu pudar begitu Dovizioso memenangkan podium pertama Ducati di GP Katalunya. Setelah naik podium di Sirkuit Mugello, pembalap 31 tahun itu kembali membawa Desmosedici menjadi terdepan di Katalunya.
3. Danilo Petrucci lampaui Lorenzo.
Pembalap Pramac Ducati, Danilo Petrucci mempermalukan Jorge Lorenzo di GP Austin, Amerika Serikat. Pembalap satelit itu berhasil melampaui pembalap pabrikan utama di lintasan.
Lorenzo memulai balapan dengan start terbaik di posisi keenam, sementara Petrucci di posisi ke-13. Namun, pembalap Italia berusia 26 tahun ini jauh lebih baik. Ia tampil menonjol pada lap ke-19 dan mengalahkan Lorenzo menjelang finis.
4. Perjuangan Andrea Iannone di Suzuki.
Iannone menjadi salah satu pembalap yang membutuhkan waktu paling lama beradaptasi dengan motor baru. Dia menerima banyak kritikan dan cibiran dari pembalap lain, salah satunya Cal Crutchlow.
Crutchlow menyebut bakat Iannone terbuang begitu saja. Setelah empat tahun di Ducati, Iannone jauh berubah begitu bermigrasi ke Suzuki untuk menjadi penerus berbakat Maverick Vinales. Iannone tak seperti pembalap Italia lainnya yang tampil memukau, sementara Vinales setelah hijrah ke Yamaha semakin gemilang dengan tiga kali naik podium pertama.
Pembalap kelahiran Vasto, Italia 1989 itu hanya bisa mencapai tempat ketujuh di Austin yang menjadi prestasi terbaiknya sejauh ini. Iannone pun hanya menduduki peringkat ke-16 di klasemen kejuaraan dunia MotoGP.