REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat menganggarkan dana mencapai Rp 2,1 miliar untuk menyediakan merchandise atau cenderamata resmi PON. Pembuatan pernak-pernik seputar ajang ini, melibatkan banyak pelaku usaha kecil menengah.
Menurut Ketua Bidang Promosi, Dana, dan Usaha PB PON 2016 Hening Widiatmoko, pihaknya memasarkan 12 jenis cenderamata resmi PON seperti kaus, topi, tas, dompet, boneka, dan lainnya. Cenderamata tersebut, dikerjakan oleh sekitar 30 perajin.
Selain itu, kata dia, pihaknya pun menggandeng Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jabar dalam mengerjakan proyek senilai Rp 2,1 miliar ini. "Kami tidak tahu jumlahnya berapa, namun yang pasti nilainya Rp 2,1 miliar," ujar Hening kepada wartawan, Rabu malam (15/9).
Menurut Hening, cenderamata ini akan disebarkan ke seluruh kabupaten/kota di Jabar khususnya yang menjadi tuan rumah pertandingan. "Nanti akan ada pameran-pameran di pusat kota, venue, dan hotel tempat kontingen menginap," katanya.
Sementara menurut Ketua Dekranasda Provinsi Jabar, Netty Prasetiyani, Ia menyambut baik upaya pembuata cenderamata PON melibatkan pelaku UMKM asal Jabar. Karena, UMKM tersebut merupakan pelaku usaha yang sangat memerlukan perhatian pemerintah karena baru merintis. Hal ini pun dilakukan untuk pemerataan di setiap daerah.
Demi azas pemerataan, kata dia, cenderamata ini dibuat oleh seluruh kabupaten/kota. Misalnya, dompet dari Bogor, boneka dari Bekasi. "Tapi Dekranasda tidak terlibat dalam penetapan jumlah dan harga," kata Netty.
Netty mengatakan, pameran tersebut akan digelar pada 16-25 September dan dibagi ke dalam dua tahap. "Seperti di Gor Bima Cirebon, Gedung Sate, alun-alun di setiap daerah," katanya.
Selain itu, kata dia, pameran ini akan dilakukan juga di sejumlah venue dan 10 hotel yang paling banyak dihuni kontingen. Seluruh hotel tersebut berada di kawasan Bandung Raya seperti Hotel Ibis, Sutan Raja, Jayakarta, dan Aquilla.
Pameran ini pun, kata dia, akan melibatkan sedikitnya 284 perajin dari setiap kabupaten/kota. "Diharapkan melibatkan 1.136 pekerja, yang betul-betul menyemarakkan denyut perekenomian Jabar dengan adanya PON ini," katanya.