REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Tim berkuda DKI Jakarta secara resmi melayangkan protes kepada panitia pelaksana pertandingan berkuda Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX terkait dengan pemberian wild card kepada tim tuan rumah, Jawa Barat (Jabar). “Panitia tidak fair karena memasukkan dua ekor kuda dengan keistimewaan wild card bagi kontingen tuan rumah. Maka kami melakukan protes,” kata manajer berkuda DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata, Ahad (18/9).
Menurut Alex, dengan mendapatkan wild card, tuan rumah banyak diuntungkan karena kuda mereka tidak menjalani kualifikasi. Kondisi ini, dinilai akan merugikan tim lain termasuk DKI Jakarta, apalagi ada lima kelas yang dipertandingkan. “Kami menilai kondisi ini mencederai sportivitas. Seharusnya semuanya harus melalui kualifikasi yang dilakukan pada 15 September lalu," kata Alex, menambahkan.
Mantan pembalap nasional itu mengaku, pihaknya tidak pernah menemui aturan di berbagai kejuaraan multi event berkuda di mana pihak panitia memberikan keistimewaan wild card bagi tim tuan rumah. “Protes Pordasi DKI Jakarta ini agar supaya dijadikan acuan oleh panitian pelaksana untuk menggelar pacuan kuda secara fair play,” kata Alex. Pertandingan cabang berkuda PON XIX 2016 akan dilaksanakan di Legok Jawa, Pangandaran.