Jumat 19 Aug 2011 15:40 WIB

Rudy Hartono: Kalah Gara-Gara Uang, Itu Kurang Ajar

Rudy Hartono
Foto: badmintoncentral.com
Rudy Hartono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Maestro bulu tangkis, Rudy Hartono, mengatakan rasa nasionalisme seorang atlet akan terlihat saat bertanding. Itu akan terlihat ketika ia bejuang mati-matian untuk membela negaranya.

"Rasa nasionalisme itu akan ketahuan ketika olahragawan mau membela negara mati-matian tanpa memikirkan timbal baliknya," ujar Rudy, delapan kali juara All England, saat dihubungi Antara.

Hal itu, katanya, dapat dilihat ketika atlet berkompetisi dalam kejuaraan dunia, SEA Games, Asian Games, Olimpiade atau kompetisi-kompetisi resmi lain. Seorang atlet akan merasa bangga ketika bendera negaranya dikibarkan dan lagu kebangsaan dikumandangkan. Mereka sangat puas telah melaksanakan tanggung jawab untuk mengharumkan nama bangsa.

Namun, mantan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI itu mengatakan kondisinya sudah berubah saat ini. Perkembangan zaman bisa mengikis rasa nasionalis.

Ia mencontohkan atlet saat ini sering dijanjikan hadiah tertentu atau sejumlah uang jika mencetak prestasi. Menurut Rudy, hal tersebut dapat merusak rasa nasionalisme. "Kalau hadiah menjadi motivasi untuk berprestasi sebaik-baiknya itu bagus. Asal jangan gara-gara uang jadi kalah, itu kurang ajar," ujar pria kelahiran Surabaya 18 Agustus 1949 tersebut.

Menurutnya, hadiah jika dipandang sebagai motivasi untuk memacu prestasi dengan melakukan persiapan sebaik-baiknya bisa berarti positif. "Namun, kadang malah membuat atlet berpikir menjadi runner-up pun tetap dapat hadiah, itu yang salah," kata juara dunia 1980 tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement