REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng masih optimis bulutangkis Indonesia bisa mempertahankan tradisi emas pada Olimpiade London 2012. Kekalahan telak tim Thomas dan Uber di Wuhan diyakini tidak memadamkan api semangat atlet untuk bertanding.
"Saya masih optimis bulutangkis bisa mempertahankan tradisi emas di Olimpiade London. Lagi pula kan ini individu bukan beregu," kata Andi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/5) malam.
Pada Olimpiade London yang akan dihelat mulai 27 Juli sampai 12 Agustus mendatang, Indonesia menaruh harapan besar kepada ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.
Sejak cabang bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade 1992, Indonesia tak pernah absen menyabet medali emas di ajang terbesar dunia itu. Dimulai dengan Susi Susanti dan Alan Budikusuma di Barcelona 1992. Diharapkan tradisi medali emas ini akan terus berlanjut di Olimpiade London 2012.
Untuk itu, Andi berharap tim bulutangkis Indonesia kembali bangkit di Olimpiade London 2012.
"Harus ada pembenahan dan evaluasi. Seperti pembinaan pemain serta kompetisi untuk pemain usia muda," katanya. "Bulutangkis semakin mendunia di negara lain, jadi Indonesia jangan ketinggalan," lugas Andi.
Bulutangkis sebagai cabor andalan Indonesia, akan mengirimkan sembilan orang atlet yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade London.
Seperti yang dilansir dari laman resmi PBSI, di nomor tunggal putra, Indonesia akan diwakili dua anak bangsa yaitu Simon Santoso (peringkat 9 dunia) dan Taufik Hidayat (Peringkat 12 dunia). Pada nomor ganda putra dan putri masing-masing diwakili satu pemain yaitu Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Greysia Polii/Meiliana Jauhari.
Kemudian ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.
Untuk tunggal putri, Indonesia sudah mengantongi satu tiket ke olimpiade namun belum ditentukan siapa yang akan diberangkatkan PB PBSI, Maria Febe atau Adriana Firdasari.