REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Di Final AS Terbuka, Williams berhasil menundukkan petenis nomor satu dunia Victoria Azarenka 6-2 2-6 7-5 dalam laga final dramatis yang berlangsung di Flushing Meadows, New York, Ahad (9/9) waktu setempat.
Williams menjuarai satu demi satu mahkota Grand Slam setelah dia meraih juara 'Serena Slam' sebanyak empat kali berturut-turut, mulai dari Prancis Terbuka 2002, hingga Australia Terbuka 2003.
''Saya sangat ingin meraih medali emas, kembali menjuarai Wimbledon dan kemudian menang lagi di AS Terbuka itu sungguh peristiwa tak terlupakan,'' ungkap petenis yang pertama kali meraih gelar juara AS Terbuka pada 1999 itu.
Cidera yang berkepanjangan membuat Williams sempat frustasi untuk melanjutkan karirnya di dunia tenis. Williams mengalami cidera kaki saat melawan Kim Clijster di semifinal AS Terbuka 2009 dan tahun lalu kembali mengalami cidera saat melawan Samatha Stosur di final AS Terbuka.
Namun, setelah kembali pulih, perlahan tapi pasti hampir selama 18 bulan, Williams mulai menujukan kembali performa terbaiknya. ''Saya benar-benar berpikir juara didefinisikan bukan oleh kemenangan mereka tetapi oleh bagaimana mereka dapat memulihkan ketika mereka jatuh,'' tuturnya.
''Saya telah jatuh beberapa kali. Setiap kali saya hanya bangun dan saya hibur diri, saya berdoa dan aku bisa berbuat lebih baik atau aku bisa kembali ke tingkat yang saya inginkan...''
''Saya masih berambisi dan termotivasi untuk terus menoreh prestasi dan saya akan terus bermimpi,'' tegas Serena.