REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setelah setahun melewatkan turnamen Grand Slam AS Terbuka 2012 karena cedera lutut, Rafael Nadal siap untuk menebus kesempatannya yang hilang. Dengan absennya Nadal di Flushing Meadows tahun lalu, gelar juara jatuh ke tangan Andy Murray yang mengalahkan Novak Djokovic dalam pertandingan lima set.
Pada grand slam seri terakhir tahun ini, kondisi tubuh Nadal sudah fit dan telah kembali ke performa puncaknya. Dalam pertandingan pemanasan di Montreal Masters dan Cincinnati, petenis asal Spanyol tersebut meraih gelar juara back to back. Meskipun dia tidak berhasil meraih gelar di Australia Terbuka dan Wimbledon tahun ini, namun dia telah membuat comeback yang apik dengan menyabet trofi Prancis Terbuka 2013.
Karena masalah lututnya, Nadal harus menyesuaikan permainan di lapangan keras Grand Slam AS Terbuka. Dia akan bermain lebih agresif untuk mengurangi hentakan pada kakinya. Tak hanya itu, dia juga telah menemukan keseimbangan gerakan untuk menjaga kekuatan di kedua lututnya dan mengantisipasi agar tidak mengalami cedera kedua kalinya.
“Saya akan mencoba mengambil bola lebih awal dan permainan saya akan lebih agresif,” ujar Nadal, Senin (26/8).
Kemenangan pertamanya pada Amerika Terbuka 2010 lalu menjadi motivasi bagi petenis yang dikenal dengan julukan The King of Clay itu untuk memberikan yang terbaik dan bisa menaklukan lapangan keras. Nadal tidak terlalu peduli dengan sejumlah turnamen yang dia tinggalkan selama tujuh bulan menjalani pemulihan, namun dia lebih memikirkan cara untuk mengembalikan performa lututnya seperti semula dan dapat kembali bertanding di lapangan.