REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pasangan ganda putra unggulan 1 dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus kembali mengakui ketangguhan pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong di babak final turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014. Hendra mengakui kekalahannya ini karena pertahanannya yang buruk.
"Defend (pertahanan) kita juga jelek karena kan memang waktunya kurang untuk latihan dari Thomas Cup kemudian Jepang Open dan di Indonesia Open ini," kata Hendra dalam jumpa pers usai pertandingan di Istora Senayan Jakarta, Ahad (22/6).
Hendra menambahkan meski sudah lima kali pertemuan dengan Lee/Yoo namun tetap tidak dapat menembus pertahanannya. Malah sebaliknya, pertahanan ia dan Ahsan malah mudah untuk ditembus Lee/Yoo. Hal ini, lanjutnya terjadi saat di pertengahan gim kedua.
Ia menuturkan sejak awal pertandingan pasangan Korea ini lebih banyak bertahan dari pada menyerang. Namun ketika berbalik menyerang, ia dan Ahsan malah tidak dapat melakukan pertahanan dengan baik. Menurutnya faktor ini yang membuat kekalahannya dalam pertandingan.
Sementara itu, Ahsan berdalih sedang memiliki masalah kondisi kesehatan sehingga staminanya terkuras di babak final ini. Memang hal itu tidak dapat menjadi alasan kekalahannya, namun ia mengaku sudah berusaha yang terbaik dalam melawan Lee/Yoo.
"Kita dengan kondisi fit saja sudah susah untuk mengalahkan mereka apalagi dengan kondisi begini," jelas Ahsan.
Dengan kekalahan ini, rekor pertemuan Hendra/Ahsan dengan Lee/Yoo menjadi 1-5. Kekalahan Hendra/Ahsan pertama kali terjadi di Denmark Open 2013 dengan 19-21 dan 16-21. Kekalahan selanjutnya terjadi di Cina Open 2013 dan Hong Kong Open 2013 juga dengan dua gim langsung.
Hendra/Ahsan sempat meraih kemenangan terhadap pasangan Korea ini di babak perempat final Thomas Cup 2014. Namun setelah itu, Lee/Yoo mampu mengandaskan Hendra/Ahsan berturut-turut di Jepang Open 2014 dan BCA Indonesia Open 2014 juga dengan dua gim.