Ahad 05 Oct 2014 11:41 WIB

Komunitas Bulutangkis Seru PBSI Buat Cetak Biru Pembinaan Atlet

PBSI. Ilustrasi
PBSI. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Bulu Tangkis Indonesia (KBI) meminta Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) membuat cetak biru untuk pembinaan atlet dan pengembangan prestasi dari cabang olah raga itu.

"Kami menilai selama ini PB PBSI belum membuat cetak biru yang digunakan dalam hal pembinaan atlet ataupun pengkaderan terhadap pebulu tangkis yang akan bertanding di berbagai kejuaraan," kata Ketua KBI, Hendra Kartanegara, di Gedung Bulu Tangkis, Asia Afrika, Senayan, Jakarta.

Ia menjelaskan cetak biru dalam induk olah raga itu penting sehingga dapat dilakukan pengkaderan untuk tetap mempertahankan prestasi.

"Seharusnya PP PBSI juga melakukan pemetaan terhadap jumlah atlet yang ada saat ini dan mempersiapkan yang lainnya jika sewaktu-waktu atlet itu cidera atau berhalangan," kata Hendra yang juga memiliki nama Tan Joe Hok.

Menurut dia, sebelum ajang kejuaraan seperti Thomas Cup, All England dan Olimpiade dan berbagai turnamen lainnya, PP PBSI telah mengantongi pemain yang akan diturunkan di pertandingan tersebut.

"Artinya, untuk meraih prestasi itu perlu persiapan sedini mungkin sebelum pertandingan," kata legendaris bulu tangkis Indonesia itu.

Karena itu, ia menyarankan agar pengurus cabang olahraga itu dapat melakukan regenerasi terhadap atlet di berbagai nomor pertandingan.

"Bulu Tangkis Indonesia dikenal oleh dunia akan prestasinya, karena itu lakukan pembinaan dan regenerasi atlet," harap pria yang mencatat sejarah sebagai peraih juara turnamen All England pada tahun 1959 di London.

Hendra juga menyarankan agar pengurus juga dapat melakukan evaluasi terhadap prestasi yang diraih atlet sehingga dapat dilakukan perbaikan di masa mendatang.

Ia juga berpesan kepada atlet bahwa prestasi yang pernah diraihnya itu bersama rekan-rekan saat menjadi pebulu tangkis merupakan buah dari kegigihan, usaha, doa dan mimpi untuk menjadi pemenang tingkat dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement