REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tunggal putra Indonesia Simon Santoso siap bertanding di turnamen Hong Kong Open Super Series 2014 di Kowloon Hong Kong meski kondisi fisiknya hanya mencapai 70 persen pascapemulihan sakit demam berdarah.
"Kembali bertanding setelah absen cukup lama memang tidak mudah. Saya perlu beradaptasi dengan atmosfer pertandingan yang tentunya berbeda dibading latihan," kata Simon di sela-sela latihan di stadion Hong Kong Coliseum, Selasa (18/11), seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Simon harus menjalani perawatan selama empat bulan sejak Agustus 2014 akibat demam berdarah dan melewatkan sejumlah pertandingan kelas super series seperti Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka serta laga BWF World Championship dan Asian Games 2014.
Pelatih Simon, Hendry Saputra mengatakan kondisi kekuatan dan ketahanan Simon untuk mengikuti pertandingan masih mencapai 70 persen setelah kembali dari perawatan sakit.
"Namun saya lihat dia punya kemauan untuk kembali bertanding dan kondisinya pun memungkinkan karena banyak progres. Jadi dapat dicoba pada turnamen ini," kata Hendry.
Hendry berharap Simon dapat tampil maksimal dalam turnamen berhadiah total 350 ribu dolar AS itu dengan bekal semangat dan kemauan meski empat bulan absen dalam pertandingan.
Pada babak pertama yang akan berlangsung Rabu (19/11), Simon akan menghadapi tunggal putra Prancis Brice Leverdez yang menempati peringkat ke-22.
"Dari sisi pengalaman, saya memang di atas lawan. Tapi, saya baru kembali bertanding. Jadi, saya tidak boleh menganggap enteng lawan dan harus waspada," kata Simon.
Selain Simon Santoso, Indonesia diwakili dua pebulu tangkis pelatnas PBSI, yaitu Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro, pada nomor tunggal putra di kejuaraan yang berlangsung Selasa (18/11) hingga Ahad (23/11) itu.