Sabtu 31 Jan 2015 03:15 WIB

Pemain Junior Ini Mengaku Grogi Berpasangan dengan Lee Yong-dae

Pemain bulu tangkis asal Korea Selatan, Lee Yong Dae bergabung dalam Tim Musica Champion Kudus dalam turnamen Djarum Superliga 2015
Foto: Foto PBSI
Pemain bulu tangkis asal Korea Selatan, Lee Yong Dae bergabung dalam Tim Musica Champion Kudus dalam turnamen Djarum Superliga 2015

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Atlet pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Fajar Alfian mengaku grogi saat bermain bersama pebulu tangkis ganda putra Korea Selatan Lee Yong-dae dalam semifinal turnamen Djarum Superliga Badminton 2015 di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Jumat.

"Saat masuk lapangan para pendukung berteriak-teriak untuk Lee. Saya sempat minder, grogi pasti ada. Tapi kapan lagi," kata Fajar yang bermain untuk tim Musica Champion Kudus selepas pertandingan.

Atlet asal klub bulu tangkis SGS PLN Bandung itu mengatakan Yong-dae banyak membimbingnya saat mengalahkan ganda Tonami Jepang Noriyatsu Hirata/Hirokatsu Hashimoto dengan skor 21-13, 19-21, dan 21-16 dalam pertandingan selama satu jam 20 menit.

"Pada game kedua kami kalah angin sehigga sulit dapat poin. Kami berkomunikasi dengan bahasa inggris meski sedikit-sedikit," kata Fajar.

Atlet berusia 19 tahun itu memetik pelajaran tentang kesabaran dalam bermain saat bertanding bersama Yong-dae, terutama saat mereka kalah angin dan lebih banyak bertahan. "Kalau kalah angin, Lee minta saya untuk bertahan. Saat menang angin, dia minta saya banyak menunggu bola," kata atlet yang juga mengidolakan Lee Yong-dae dan Hendra Setiawan itu.

Fajar mengaku terus berganti posisi dengan Yong-dae pada game pertama dan game kedua saat melawan Noriyatsu/Hirokatsu karena keduanya terbiasa bermain di posisi depan. Atlet yang melanjutkan pendidikan pada Fakultas Geografi Universitas Bale Bandung itu berusaha meraih peringkat 30 besar dunia bersama Muhammad Rian Ardianto.

Sementara, Lee Yong-dae mengatakan Fajar mempunyai kekuatan untuk menyerang dan bertahan saat bertanding selain kekuatan kekompakan bersama. "Dia mungkin akan menjadi pemain peringkat atas di dunia jika terus berlatih dan bertanding. Tapi, dia harus punya kekuatan fisik dan kontrol permainan yang lebih," kata Yong-dae.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement