REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala pelatih sektor tunggal putri pelatnas PBSI Edwin Iriawan menggembleng Linda Wenifanetri dalam latihan demi meraih tiket Olimpiade Rio 2016. Aspek mental menjadi salah satu yang utama.
"Kami terus mendorong Linda saat latihan dengan tetap menjaga kondisi fisiknya, terutama kaki yang pernah cedera. Penampilan Linda pada 2015 menurun setelah mengalami diare dalam Jepang Terbuka 2015," kata Edwin di pelatnas PBSI Cipayung Jakarta, Jumat (26/2).
Linda, menurut Edwin, masih punya delapan turnamen untuk memburu tiket Olimpiade 2016 termasuk All England pada 8-13 Maret .
Pada akhir Februari, Linda menempati peringkat 24 dunia dengan jumlah poin 40.430. Sedangkan tunggal putri lain Indonesia Maria Febe Kusumastuti menempati peringkat 21 dengan jumlah poin 42.881.
Edwin mengakui para pemain tunggal putri Indonesia kalah mental saat bertanding melawan atlet-atlet unggulan dunia dari Cina, Korea Selatan, dan India.
"Saya telah mengubah suasana latihan agar menyerupai suasana pertandingan. Atlet-atlet harus datang tepat waktu dan disiplin agar mereka lebih komitmen untuk mengejar prestasi selama berada di pelatnas," katanya.
Linda akan menghadapi wakil Malaysia Jing Yi Tee yang menempati peringkat 34 dunia dalam putaran pertama All England 2016.
Pelatnas PBSI menargetkan Linda masuk peringkat 16 besar dunia pada akhir Mei 2016 agar meraih satu tiket ke Olimpiade Rio.
"Linda bersama Febe mengejar posisi 16 besar dunia. Saya berharap keduanya dapat masuk peringkat itu dan mewakili Indonesia ke Olimpiade," ujar Edwin.