REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia belum berhasil membawa gelar juara dari turnamen Bulu Tangkis Asia 2017 sejak 25-30 April di Wuhan, Cina. Indonesia hanya mampu mengirim satu wakilnya dari sektor ganda campuran lewat penampilan Praveen Jordan/Debby Susanto. Namun mereka terhenti pada babak perempat final.
Padahal, Praveen/Debby saat ini diusung sebagai pelapis dari ganda campuran andalan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Hanya saja, penampilannya terkadang belum terlihat maksimal.
Meski tampil tak memuaskan, kepala pelatih ganda campuran PBSI, Richard Mainaky merasa ada sedikit kemajuan dari penampilan keduanya, terlebih dari Praveen. “Dari hasil dan permainan semalam (28/4) cukup memberikan angin segar buat saya,” kata Richard kepada Republika, Sabtu (29/4).
Sebab, lanjut dia, khusus penampilan yang dilakukan oleh Praveen, Richard melihat sudah terlihat motivasi yang besar untuk menang. Hal itu menurutnya menjadi salah satu hal yang mempengaruhi penampilan Praveen/Debby.
Richard mengakui, akhir-akhir ini dia melakukan banyak diskusi kepada Praveen untuk penampilan bersama Debby. “Sepertinya pembicaraan saya dengan Praveen membuahkan hasil baik. Tapi memang butuh langkah dan konsistensi kerja kerasnya Praveen,” ungkap Richard.
Richard mengatakan untuk selanjutnya ia menginginkan Praveen bisa melakukan latihan lebih konsisten untuk mejalani setiap program. Ia menilai, dalam melakukan program pelatihan, Jordan memang masih mengalami kendala kurang konsisten.
Sementara itu, untuk penampilan Debby, Richard tak menaruk koreksi yang terlalu banyak. “Untuk Debby sendiri, saat ini dia sudah banyak menjalankan program degan konsisten dan bahkan sangat komitmen,” jelas Richard.
Meskipun begitu, Richard memahami semua pemain pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat ini Richard akan lebih berfokus untuk terus mengasah kelebihan Preveen/Debby. Namun, tetap memperhatikan kelemahan mereka.
Praveen sendiri juga mengakui beberapa kali terakhir ini, penampilan dirinya bersama Debby memang kurang maksimal. “Pencapaian kami memang kurang bagus di awal 2017 ini,” tutur Praveen.
Dia mengatakan, memang harus ada perbaikan dari masing-masing untuk selanjutnya. Termasuk juga mengenai penampilan dari segi teknis maupun nontekni dan juga keseluruhan aspek sampai soal fisik.
Praveen mengatakan dengan banyaknya koreksi akhir-akhir ini membuatnya termotivasi untuk lebih baik. Dia berharap, kedepannya bisa memperbaiki semua kekurangan dan tampil lebih maksimal lagi.
Praveen/Debby terhenti di babak perempat final turnamen Bulu Tangkis Asia 2017 setelah kalah dari pasangan Cina, Wang Yilyu/Huang Dongping. Laga keduanya berakhir dengan skor 22-24 dan 19-21.
Beberapa kali terakhir, penampilan Praveen/Debby kurang maksimal dejak awal 2017. Pada All England 2017, Praveen/Debby harus terhenti di babak pertama. Begitu juga pada Malaysia Terbuka 2017 tak berhasil melewati babak kedua.
Saat mengikuti Swiss Terbuka Grand Prix Gold 2017, Praveen/Debby juga hanya menjadi juara kedua. Sementara saat di Singapura terbuka 2017, Praveen/Debby terhenti pada babak perempat final.