REPUBLIKA.CO.ID, PORT DICKSON -- Tiga atlet balap sepeda ekstrem Indonesia berhasil merebut gelar juara dalam acara Malaysia MTB Festival 2014. Kejuaraan yang digelar pada 13-15 Juni di Port Dickson, Malaysia itu diikuti oleh ratusan pebalap downhill sepeda di Asia.
Para atlet tersebut adalah Dimas Jiwo, Hamzah Fansuri, serta Fauzan AMC yang berhasil menyabet juara satu di tiap kelas perlombaan. Sedangkan, Aryadi Wishnu, atlet balap sepeda ekstrem kelas junior yang mengikuti perlombaan di kelas elite untuk pertama kalinya mengaku cukup puas dengan menduduki peringkat kelima.
Menurut Edi Surya, pelatih tim, keberhasilan para atlet membuat bangga bangsa Indonesia. "Mereka membawa nama bangsa Indonesia dan berhasil membuktikan prestasi mereka di luar negeri," jelasnya.
Sayangnya, prestasi para atlet ini tak dilirik oleh pemerintah. Event manager, Uchie Qhynantie mengatakan, pemerintah belum melirik prestasi para atlet berbakat ini.
"Ini menjadi kendala bagi kami karena tidak ada dukungan dari pemerintah padahal kita memiliki potensi. Di negara lain, olah raga downhill sepeda justru didukung penuh oleh pemerintahnya, tetapi di negara kita mereka justru harus berjuang sendiri," jelasnya.
Berbagai prestasi pun telah berhasil mereka raih dalam berbagai kejuaraan baik perlombaan nasional mau pun internasional. Dimas Jiwo, atlet balap sepeda ekstrem yang juga mantan atlet panco Indonesia, mengatakan olah raga ini sangat memerlukan keterampilan dan keahlian.
"Downhill sepeda bisa dipelajari ketrampilannya dan keahliannya. Ajang ini menjadi ajang pembuktian prestasi kami," kata pria yang berhasil meraih juara 1 kelas master B itu.
Sementara itu, Noorazly Ja'alam, ketua organizer Malaysia MTB Festival 2014 mengatakan, kejuaraan yang baru digelar pertama kalinya ini diikuti oleh berbagai negara di Asia. Seperti Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Jepang.
"Ada sekitar 200 peserta yang mengikuti. Perlombaan ini digelar dengan trek yang curam dan sempit sepanjang 800 meter," katanya.
Ia mengatakan perlombaan yang didukung oleh pemerintah Malaysia itu digelar untuk meningkatkan persatuan. Azly pun memuji para atlet dari Indonesia yang berhasil menyabet tiga juara dalam lima kelas ini.
"Saya lihat pebalap ini (atlet Indonesia) bagus-bagus, mereka berpengalaman. Next event akan digelar pada Oktober, saya ingin mereka mendukung kita," katanya.