REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kurang baiknya persiapan dan infrastruktur pertandingan PON XVIIII/2012 Riau yang sebagian belum rampuang diharapkan tidak mempengaruhi semangat juang dan prestasi atlet yang berlaga. Hal itu dikemukakan Wakil Gubernur Jawa Barat, H Dede Yusuf.
"Bagaimanapun PON XVIII Riau adalah sejarah olahraga nasional, harus disukseskan bersama dengan prestasi. Jangan ada pesimistis dengan kesiapan tuan rumah, atlet harus tetap berprestasi," kata Dede Yusuf di Bandung, Jumat.
Kurangnya persiapan PON dapat terlihat dari robohnya atap bangunan depan Stadion Tenis PON XVIII, Kamis (6/9) sore. Reruntuhan atap menimpa mobil kontingen tenis Sumatera Utara. Namun beruntung tidak ada korban jiwa dalan kejadian ini.
Tidak hanya itu, tim bulu tangkis Jawa Timur juga menolakj penginapan yang disediakan panitia karena kondisinya sangat tidak layak untuk para atlet. Wisma Cempaka di Jalan Arifin, Pekanbaru, yang menjadi tempat penginapan kondisinya kotor serta bau dan sangat jauh dari standar untuk event nasional. Mereka akhirnya memilih untuk menginap di hotel dengan biaya sendiri.
Dede mengakui, berdasarkan laporan dari tim KONI Jabar, sejumlah infrastruktur pertandingan dan penginapan belum rampung. Namun hal itu bukan salah satu kendala bagi atlet yang sudah biasa berkeringat dan berlatih dengan kondisi apapun.
"Bila memang ada tempat pertandingan yang belum selesai, anggaplah itu tempat latihan, jangan mengeluh apalagi mempersalahkan kondisi di sana. Tetap fight dan berprestasi," kata Dede Yusuf.
Ia berharap, atlet official dan seluruh Kontingen Daerah ikut mendorong agar PON XVIII tetap sukses. "Jangan ada pesimisme dalam pertandingan olahraga, apapun kondisinya harus tetap bisa dijadikan ajang prestasi, semua harus mendorong agar PON XVIII sukses," kata Dede yang juga mantan atlet nasional Taekwondo itu.